Wajah Umar Faruk (13 tahun) siswa kelas satu SMP Ponpes Panatagama, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini berseri-seri dan tidak nampak murung lagi, setelah mendapatkan bantuan biaya pendidikan Indonesia Belajar.
Bocah yang biasa dipanggil Kiki berasal dari Ciracas, Jakarta Timur, sudah enam bulan menunggak uang SPP dan uang makan yang perbulannya sebesar Rp 425.000, sebenarnya dia anak yang periang namun sejak orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolahnya kelihatan air wajahnya sedikit murung. Maklumlah, Nur Salim, sang ayah 6 bulan lalu di PHK oleh perusahaan tempat bekerja, sekarang hanya menjadi supir mobil rental, yang penghasilannya sangat minim.
Kiki bercita-cita menjadi ustadz dan pengusaha, setamat SD, ia pun melanjutkan pendidikan ke Ponpes Panatagama.
Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) melalui program Indonesia Belajar mencoba membantu agar Kiki tetap bersekolah dengan menghimpun donasi dari kaum muslimin. “Alhamdulillah, bukan hanya terkumpul dana untuk membayar tunggakan selama enam bulan, tetapi terkumpul pula dana untuk membayar dimuka uang SPP dan uang makan untuk enam bulan ke depan,” ungkap Yatno, penanggung jawab program Indonesia Belajar.
Maka, pada tanggal 30 Januari 2012 BWA bersilahturahmi ke sekolah Kiki dan menyerahkan uang sebesar Rp 5.100.000 bantuan dari kaum muslimin kepada Ustadz Tindyo Prasetyo, Kepala Sekolah SMP Ponpes Panatagama. “Umar anaknya periang dan prestasi akademiknya cukup baik. Kami terbantu sekali dengan program Indonesia Belajar ke pesantren kami, mudah-mudahan anak didik kami dapat menyelesaikan pendidikannya seluruhnya” ujar Ustadz Yoyo, sapaan akrab Tindyo, Senin (30/1) di Ponpes Panatagama.
Indonesia Belajar, adalah program BWA yang bertujuan mengembalikan anak-anak Indonesia yang kesulitan biaya pendidikan agar mereka bisa kembali bersekolah.
Kini Umar Faruq sudah dapat tenang mengikuti pendidikan di pesantren demikian pula dengan orangtuanya, semoga Allah SWT memudahkan rejeki bagi mereka sehingga kehidupannya kembali normal.