Ketua RT 005/01 Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, tersenyum sumringah saat Direktur Operasional dan Keuangan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), M Ichsan Salam meresmikan rumah tinggal Mak Enap yang direnovasi, Senin (9/1) di RT 005/01 Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Terima kasih kepada BWA yang telah membantu salah satu warga kami, kami tidak bisa berbuat banyak untuk Mak Enap karena warga di sini memang rata-rata bukan tergolong orang yang sejahtera. Dengan bantuan ini, semoga hidup Mak Enap terbantu dan bisa hidup lebih baik lagi,” ungkap Iyan Susanto, Ketua RT 005/01.
Mak Enap adalah salah satu dhuafa yang mendapatkan zakat mal dari kaum Muslim yang menyalurkan zakatnya melalui program zakat peer to peer BWA.
Renovasi rumah pemulung yang hidup sebatang kara tersebut dimulai 17-25 Desember 2011. Seluruh atap diganti dengan seng baru, lantai tanahnya disemen, dinding yang terbuat dari bilik dan seng bekas diganti tembok batako dan gipsum, kamar mandi yang selama ini terbuka pun kini jadi tertutup.
Di samping itu, rumah perempuan yang berusia 66 tahun itu kini dilengkapi dengan loteng. “Sekarang rumahnya jadi ada loteng, sehingga kalau sewaktu-waktu terjadi banjir lagi, Mak Enap bisa istirahat di loteng,” ujar Darminto penanggung jawab penyaluran dana zakat mal BWA.
Tidak Menyangka
Sedangkan di Nusa Tenggara Timur, BWA menyalurkan zakat mal dari kaum Muslim kepada 76 nelayan minoritas Muslim pesisir Laut Flores. Usman Maratu Selolong, salah seorang nelayan, benar-benar terharu dan tidak menyangka mendapat zakat mal dari kaum Muslim di Jakarta.
”Kame sangka hala we, kame bersyukur, rae bisa perhatik tite we walau rae kenal tite hala, salam rae wahan kae, kame doakan supaya rezeki rae murah (Kami tidak duga, kami bersyukur mereka bisa perhatikan kita juga walaupun mereka tidak mengenal kita maka salam untuk mereka semua, kami doakan semoga rezeki [para muzaki] ini semakin mudah,” ungkap lelaki yang telah berusia 60 tahun ini.
Pimpinan Pondok Pesantren Ikhwanul Mukminin, Adonara, Flores Timur Ustadz Arifuddin Anwar yang juga mitra lapang BWA, menyatakan bahwa selain Usman, puluhan nelayan lainnya pun mendapatkan bagian.
“Ada 76 nelayan Muslim dhuafa yang mendapatkan zakat mal masing-masing mendapat senilai Rp 250.000,” ungkapnya, Selasa (11/1). Pembagian zakat itu dilakukan di pesantrennya pada akhir Desember 2011 lalu.
Uang Rp 250.000 sangatlah berharga bagi para nelayan yang penghasilannya sekitar Rp 20.000 per hari ini. “Akhirnya yang kami tunggu-tunggu datang juga, ini sangat membantu kami memodali turun mancing,” ungkap Abdul Wahid (33 tahun), saat menerima bagiannya.
Anda ingin menyalurkan zakat mal anda pada mereka yang membutuhkan, silahkan klik di sini