Hari kiamat merupakan peristiwa kehancuran alam semesta beserta isi di dalamnya. Bumi mengalami guncangan dahsyat, planet ini mengeluarkan isinya dengan begitu hebat. Saat itu, Allah SWT tidak lagi menerima taubat hamba-Nya.
Isi dunia luluh lantah, tiada makhluk yang tersisa. Hanya Malaikat Israfil yang saat itu menjalankan tugas untuk meniup sangkakala. Namun tahukah anda, jika ada bagian tubuh kita yang tidak hancur ketika kiamat tiba ?
Tulang tersebut adalah tulang ekor atau tulang Sulbi. Dari tulang ini nantinya jasad yang sudah menjadi butiran debu dirakit kembali. Manusia kerap kali tidak menghiraukan bagian tubuh yang dimiliki, padahal tulang ini, menjadi bukti kebesaran Ilahi.
Allah berfirman mengenai tulang-belulang. “Dan dia (yang durhaka itu) membuat bagi Kami satu perumpamaan; sedangkan dia melupakan kejadian (diri)nya; dia berkata: ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, padahal ia telah hancur luluh?” Katakanlah (Nabi Muhammad SAW): “Ia akan dihidupkan oleh Yang menciptakannya pada kali pertama. Dan Dia Maha Mengetahui segala ciptaan.” (QS: Yasin Ayat 78-79)
Nabi Muhammad SAW mengatakan, tulang ekor atau tulang Sulbi tidak akan musnah. Perkataan Nabi tersebut tercatat dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari. “tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah), kecuali satu tulang yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. Bukhari, No: 4953)
Dalam hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.” (HR Muslim, No: 2955)
Buku ‘Miracles of Al-Qur’an & As-Sunnah’ menjelaskan, para ahli embriologi membuktikan bahwa tubuh manusia diciptakan dari untai sangat halus, disebut untai primer.
Untai ini dibuat dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa pada hari ke-15 setelah pembuahan sel telur dan implantasi pada dinding rahim, ketika untai ini terbentuk, semua organ embrio pun mulai terbentuk, terutama sistem saraf, bagian awal tulang belakang, kemudian seluruh bagian tubuh.
Allah telah memberikan untai ini kemampuan untuk merangsang sel untuk mulai membagi, membedakan satu sama lain, dan memiliki karakteristik khusus. Hal ini juga membantu membentuk jaringan dan organ khusus secara sempurna, yang saling melengkapi dan bekerja sama untuk melakukan semua fungsi tubuh.
Untai primer tersebut akan terurai (setelah manusia mati), kecuali sebagian kecil (asal tulang ekor) yang tersisa dari tulang belakang. Inilah yang disebut ‘Ajbu Ath-Thanab’ dalam hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Ketika manusia meninggal, seluruh tubuh terurai kecuali bagian ini, darinya manusia akan diciptakan kembali persis seperti tanaman berkecambah dari benih. Proses ini akan berlangsung saat kiamat.
Sekelompok ilmuwan telah membuktikan di beberapa laboratorium bahwa tidak mungkin untuk bagian akhir dari tulang ekor tersebut bisa dihancurkan sepenuhnya. Mereka telah mencoba melarutkannya secara kimia dengan asam yang sangat kuat, melalui pembakaran, dipukul benda keras, hingga diberi berbagai jenis radiasi.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Othman Al Djilani, profesor bidang histology dan pathologi Sana’a University bersama Syaikh Abdul Majid, menunjukkan sel-sel jaringan tulang ekor tidak berubah meski dibakar dalam suhu tinggi. Penelitian pada Ramadhan 1423 Hijriyah atau November 2002 itu dilakukan untuk mencari tahu kebenaran tentang sabda Nabi.
Penelitian itu juga menjelaskan mengapa ketika dilakukan penggalian makam lama yang telah berusia berpuluh-puluh bahkan beratus tahun, ditemukan tulang ekor yang tidak hancur. Benar-benar sesuai dengan sabda Rasulullah.
Han Spemann, seorang ilmuwan Jerman berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam salah satu penelitiannya, ia menemukan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Dalam penelitian tersebut ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata dan mengimplantasikannya ke dalam embrio organizer.
Pada waktu sperma membuahi ovum (sel telur), pembentukan janin pun dimulai. Ketika ovum telah terbuahi menjadi zigot, ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak sehingga terbentuk lempengan embrio yang memiliki dua lapisan. Salah satu lapisan disebut Internal Hypoblast yang memiliki beberapa unsur dan jaringan.
Han juga mencoba cara lain. Tulang ekor direbus dan kemudian dihancurkan dengan ditumbuk menjadi serpihan halus. Lalu ia mencoba mengimplantasikan pada janin hewan yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body.
Tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energi positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energi negatif atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.
Fungsi sel tulang ekor dalam merekam data amal perbuatan manusia ini mempunyai fungsi yang sama seperti kotak hitam (black box) yang ada pada pesawat. Pada setiap pesawat terbang, kotak hitam ditempatkan pada bagian ekor pesawat, karena posisi tersebut adalah yang paling aman saat terjadi kecelakaan. Begitu pula pada tubuh manusia, rekaman data selama manusia hidup disimpan di bagian ekor, yaitu pada tulang ekor atau tulang sulbi. Namun, tulang ekor buatan Allah ini jauh lebih canggih jika dibandingkan black box pesawat terbang buatan manusia. Black box buatan manusia bisa mengalami kerusakan pada saat terjadi kecelakaan pesawat, sementara sel tulang ekor buatan Allah SWT akan tetap utuh meski alam semesta hancur saat kiamat, karena sel tulang ekor merekam data perilaku manusia selama hidup, maka balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar dan manusia akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal masing-masing.
Wallahu a’lam
Semoga bermanfaat
(Disarikan dari berbagai sumber)