Kehidupan di pulau-pulau kecil di Banten bagian utara semisal Pulo Panjang dan Pulo Tunda sering kali terdengar sebagai kehidupan yang diimpikan masyarakat perkotaan.
Yang terbayang di benak kita ketika mendengar pulau-pulau terpencil ialah alamnya yang asri dengan suasananya yang damai.
Namun di balik keasrian alamnya, ada yang jarang kita ketahui, yakni kedamaian hidup saat salah satu anggota keluarga kita terjangkit penyakit berbahaya.
Kedamaian kita sirna mengingat di tempat-tempat tersebut hampir tidak memiliki dokter yang dapat diandalkan.
Di sana hanya ada puskesmas pembantu (pustu) yang mana pengelolanya hanyalah tenaga kesehatan (nakes) sekelas perawat.
Adapun untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas kesehatan (faskes) yang lengkap, warga harus menempuh berlayar berjam-jam hingga sampai ke Pulau Jawa.
Itupun jika lautnya sedang tidak berbadai. Jika sebaliknya, mereka mesti menunggu hingga beberapa hari ke depan
karena berlayar di tengah badai sama saja dengan bertaruh nyawa.
Kegentingan pengadaan kapal laut sebagai fasilitas kesehatan
Ada banyak alasan kegentingan untuk mengadakan kapal laut demi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat kepulauan kecil. Sedikitnya ada 3:
1. Keterjangkauan jarak
Pulau-pulau terpencil sering kali sulit dijangkau karena minimnya infrastruktur transportasi sehingga terputuslah mereka ke faskes moderen di kota besar.
Kapal Joserizal mampu menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi begitu.
2. Keterjangkauan biaya
Dengan tidak perlunya mengarungi lautan untuk berkonsultasi dengan dokter, keluarga pasien tidak perlu menyiapkan ongkos tiket kapal penyeberangan dan juga uang sewa tempat tinggal sementara di kota jika tidak perlu dirujuk ke sana.
Di atas Kapal Joserizal telah disediakan ruangan-ruangan poli umum, poli gigi, operasi bedah ringan, dan apotek. Dan untungnya lagi, ke semua pelayanan medis di atas kapal disediakan secara gratis.
3. Penyempitan jurang ketimpangan
Dan lagi, dengan tidak perlunya menyeberang demi mengecek kesehatan ke dokter, mereka tidak perlu meliburkan diri melaut lebih dari sehari.
Langkah terukur mengadakan Kapal Laut Joserizal Jurnalis
Seperti yang telah disebutkan, ke semua poin di atas dapat terwujud hanya dengan wakaf-wakaf kita.
Seperti yang kamu tahu, operasional kapal itu sangat mahal. Saking mahalnya, saat kapal haya tersandar / terparkir di dermaga,
kapal bisa memakan biaya hingga jutaan rupiah untuk membayar tarif bersandarnya.
Itu belum terhitung dengan bahan bakar, penyetokan peralatan dan perlengkapan medis, plus perbekalan kru kapal dan nakes.
Untuk itu, mari bersama-sama bersegera berwakaf untuk Kapal Joserizal agar mereka yang berada di pulau-pulau terpencil Banten, Pulo Panjang dan Pulo Tunda, segera merasakan manfaat kapal laut wakaf kita:
Kemudian, ajak serta keluarga dan teman-temanmu berwakaf Kapal Joserizal Jurnalis!!