Manfaat sedekah jariyah bisa dirasakan tidak hanya oleh 1 generasi, bahkan bisa hingga seribu tahun lamanya. Begitu dahsyatnya amalan ini, Rasulullah menyampaikan bahwa sedekah jariyah tergolong amalan yang potensi pahalanya tidak akan terputus:
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).
Lantas apa itu sedekah jariyah?
Secara pengertian, sedekah jariyah ialah memberikan sarana dan/atau prasarana yang dibutuhkan orang lain dengan niat ikhlas lillahitaala. Ganjarannya, pahala yang terus mengalir sekalipun si pemberi sudah berpulang ke rahmatullah dengan catatan hasil sedekahnya masih dipergunakan.
Sedekah jariyah memiliki beragam jenis. Ada jenis memberikan sarana pembelajaran semisal membelikan buku dan alat tulis. Ada juga yang memberikan prasarana air bersih semisal membangunkan sumur bor untuk Desa Panggungrejo.
Jenis sedekah jariyah: wakaf air bersih
Wakaf air bersih berarti memberikan fasilitas/prasarana air bersih yang akan digunakan oleh masyarakat dalam jangka panjang. Banyak dalil yang menyemangati kita umat Islam mewakafkan air bersih. Misalnya hadits yang muncul ketika Sahabat Saad bin Ubadah menanyai Rasulullah sedekah apa yang paling utama:
“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah air.”
Lantas Sa’ad pun menggali sumur atas nama ibunya lalu ia berpesan, “Ini sumur (pahalanya) untuk Ummu Sa’ad.” (HR. Abu Daud)
Satu di antara keutamaan wakaf air terletak pada manfaatnya. Bagi pewakaf, manfaat yang akan ia rasakan ialah pahala abadi dan keberkahan hidup. Adapun bagi yang diwakafi akan merasakan peningkatan kualitas hidup.
Dengan air bersih maka metabolisme tubuh bisa bekerja optimal sehingga menghasilkan energi dan meningkatkan daya fokus. Selain dirinya, tanaman pertanian dan hewan ternak juga akan mengalami peningkatan sistem metabolisme sehingga bisa lebih bergizi. Nantinya, ketika keduanya dipanen dapat dijual lebih mahal. Akhirnya, keluarga-keluarga menengah ke bawah secara bertahap akan naik strata.
Manfaat seperti itu yang diimpikan masyarakat Desa Panggungrejo.
Mengapa wakaf air bersih sangat diimpikan Desa Panggungrejo?
Desa Panggungrejo adalah desa yang terletak di Blitar bagian selatan. Desa ini berdiri di atas perbukitan kapur (karst). Selumrahnya perbukitan kapur, Panggungrejo juga rawan akan kekeringan. Hampir setiap tahun di musim kemarau desa ini dilanda kekeringan.
Mereka menderita begitu penyebabnya adalah sifat tanah tempat mereka tinggal. Tanah kapur memiliki pori-pori (permeabel) yang menjadikan air hujan yang turun tidak tertahan di permukaan, namun malah terus turun ke dalam tanah. Turunnya juga tidak bercanda, bisa sampai ratusan meter ke bawah. Makanya tidak mengejutkan di Panggungrejo di saat memasuki musim hujan, hujannya tidak mengisi sumur warga melainkan hanya sedikit.
Akibatnya, selalu di musim kemarau akan kita jumpai ember-ember warga mengantre giliran diisi air bersih demi kebutuhan rumah dan nafkahnya.
Melihat derita mereka, kami Wakaf Orang Indonesia (WOI) berencana menginisiasi wakaf air bersih ke sana. Nantinya semua wakaf yang terkumpul akan diwujudkan menjadi:
- Sumur bor yang dilengkapi dengan pompa submersible biar mampu mengangkut air sungai bawah tanah;
- Bak desa biar air sumur ada tempat penampungannya dahulu sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga;
- Jalur air sepanjang 5,5 km terbuat dari pipa HDPE biar air sumur dapat dialirkan dengan aman sampai ke rumah-rumah warga;
- Sambungan listrik baru bertegangan 3300va biar sumur bor bisa nyala
Demi mewujudkan keempat pembangunan di atas, kami membutuhkan bantuanmu juga. Mari bersama-sama berwakaf untuk Desa Panggungrejo, Blitar mulai hari ini: