Pernahkah Anda merasa bahwa hari-hari belakangan ini terasa panas? Ternyata, bukan anda saja yang merasakan suhu udara yang kian meningkat, akan tetapi seluruh orang di dunia juga merasakannya.
Uni Eropa telah merilis laporan bahwasanya setahun belakangan suhu bumi sudah menyentuh suhu terpanasnya jika dihitung sejak akhir perang dunia kedua. Bahkan, suhu di Eropa selatan ada yang menyentuh 45℃.
Di Indonesia sendiri ada banyak penyebab suhunya menjadi sepanas ini. Dua penyebab utamanya ialah efek rumah kaca dan El Nino:
- Efek rumah kaca
ialah istilah dari meningkatnya gas karbon (gas rumah kaca) di atmosfer sehingga panas matahari yang semestinya bisa keluar ke luar angkasa malah terperangkap di bumi.
Gas karbon merupakan gas yang dihasilkan proses pembakaran dan pembusukan (penguraian) sampah organik. Proses pembakaran yang dimaksud termasuk asap pabrik, asap knalpot, asap bakaran sampah, dll.
- El Nino
ialah istilah memanasnya sisi timur Samudera Pasifik setiap awal tahun. Kita yang terletak di sisi timur Pasifik akhirnya juga terkena El Nino.
Bisa dibayangkan, sudah mah tiap tahun kita dipanasin El Nino, lalu tahun ini ditambah panasnya oleh efek rumah kaca.
Adaptasi suhu panas
Untuk menghadapi suhu panas yang semakin ekstrem, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:
- Hidrasi
Hidrasi berarti “tercukupinya kebutuhan cairan yang berasal dari luar tubuh”. Mengetahui tubuh terhidrasi dengan baik atau tidak bisa dilihat dari warna air seni / air kencing / urin. Urin tubuh yang terhidrasi warnanya kucing pucat atau bening.
Jika urinmu tidak berwarna seperti yang disebutkan sebelumnya, pertanda kamu kurang terhidrasi. Perbanyak minum dan makan buah-buahan berair hingga urinmu berwarna seperti tadi atau segera konsultasikan ke dokter.
- Kurangi aktivitas di luar rumah
Aktivitas di luar rumah, apalagi yang seekstrem olahraga, dapat mengurangi banyak cairan tubuhmu. Jika bisa ditunda keluar rumah saat panas terik, tundalah!!
- Gunakan pendingin
Nyalakan kipas angin atau pendingin ruangan untuk menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk agar tubuh tetap terhidrasi.
- Pakai pakaian cerah
Sekalipun harus memakai pakaian tebal seperti jilbab, namun pilihlah pakaian berwarna cerah karena warna gelap cenderung menyerap panas matahari.
Akan tetapi sayangnya, langkah-langkah di atas tidak selalu cukup untuk mengatasi dampak dari suhu panas yang ekstrem, terutama bagi daerah-daerah langganan kekeringan. Misalnya daerah karst.
Dampak suhu panas terhadap Desa Panggungrejo
Daerah karst, yang terdiri dari batuan kapur, memiliki karakteristik yang membuatnya lebih rentan terhadap kekeringan. Batuan kapur memiliki porositas tinggi yang berarti air hujan cepat meresap ke dalam tanah sehingga sulit untuk disimpan di permukaan. Bisa diibaratkan batuan kapur itu seperti spons.
Akibatnya, setiap kali hujan turun alih-alih mengisi sumur warga, yang terjadi malah terus turun menembus sumur. Tidak main-main, penurunannya bisa sampai ratusan meter ke bawah. Makanya tidak heran, jauh di bawah tanah desa-desa yang berdiri di atas karst, terdapat danau / sungai bawah tanah endapan hujan bertahun-tahun lamanya.
Ini lah yang terjadi di Desa Panggungrejo yang menyebabkannya terus kering di saat musim kemarau tiba.
Desa Panggungrejo berdiri di atas karst yang membentang di Blitar selatan. Bersamaan desa lainnya, sumur-sumur Desa Panggungrejo hampir pasti mengering di musim kemarau. Akhirnya, warga akan selalu mengantre menunggu giliran isi air untuk kebutuhan rumah dan nafkahnya.
Setelah menyaksikan dengan kepala sendiri, kami bersama orang Indonesia yang lain menginisiasikan Wakaf Orang Indonesia: Wakaf Air Bersih untuk Desa Panggungrejo. Inisiasi ini berencana membangunkan solusi atas permasalahan warga Panggungrejo agar tidak perlu lagi mengantre air bersih.
Inisiasi kami berupa pembangunan:
- Sumur bor yang dilengkapi dengan pompa submersible yang mampu mengangkut air sungai dari kedalaman ratusan meter;
- Sambungan listrik baru bertegangan 3300va yang akan menyalakan pompa;
- Bak desa yang akan menampung air sumur sebelum didistribusikan ke rumah-rumah warga;
- Dan jalur air sepanjang 5,5 km terbuat dari pipa HDPE yang akan menjadi lintasan air mengalir dari sumur ke rumah-rumah warga
Kami masih membutuhkan wakafmu agar inisiasi ini selesai akhir tahun ini. Mari berwakaf air ke Desa Panggungrejo di WOI: