Sedekah jariyah adalah satu dari tiga amal yang pahalanya kelak terus mengalir biarpun pemberi sedekah sudah meninggal dunia. Dua amal lainnya ialah ilmu yang diajarkan dan doa anak soleh. Ketiganya disandarkan pada hadits Rasulullah melalui Sahabat Abu Hurairah ra. berikut:
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).
Secara pengertian, sedekah jariyah berarti memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi menjawab persoalan yang ada. Jenis-jenis sedekah jariyah dapat berupa pemberian barang-barang yang tidak mudah habis semisal memberikan al-Quran, atau dengan membangunkan prasarana semisal membangunkan sumur bor.
Wakaf air bersih
Pembangunan sumur bor termasuk jenis sedekah jariyah dalam bentuk wakaf air bersih. Banyak ayat dan hadits yang mengindikasikan pentingnya membangunkan prasarana air bersih. Salah satu haditsnya ialah ketika Sahabat Saad bin Ubadah ra. menanyai Rasulullah perihal sedekah beliau rekomendasikan:
“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah air.”
Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya lalu ia berpesan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad.” (HR. Abu Daud)
Dari jawaban beliau saw., terdapat banyak hikmah yang bisa dipetik akan manfaat berwakaf air bersih baik bagi pewakaf dan yang diwakafi. Bagi pewakaf akan mendapatkan pahala yang akan terus mengalir sekalipun dirinya telah meninggal dunia. Selain itu, dirinya akan dipenuhi berbagai keberkahan umur, rezeki, rumah tangga, dan yang lainnya karena sudah membantu menyelesaikan permasalahan orang lain.
Sementara itu bagi yang diwakafi air bersih akan mendapatkan kesehatan yang lebih baik. Air bersih akan dapat memperbaiki proses metabolisme tubuh sehingga tubuhnya dapat menyerap nutrisi lebih baik. Dampaknya, dirinya akan lebih bertenaga dan fokus saat mengerjakan apapun.
Dampak-dampak itu yang diharapkan dapat dirasakan warga Desa Panggungrejo.
Mengapa wakaf air bersih sangat diperlukan Desa Panggungrejo
Desa Panggungrejo berdiri di perbukitan kapur (karst) di Blitar bagian selatan. Di perbukitan ini setiap masuk musim kemarau, akan selalu mengering sumur-sumur warga.
Pengeringan ini disebabkan sifat perbukitan kapur yang tidak bisa menyimpan air di permukaannya sehingga air hujan yang turun kala musim penghujan akan terus turun masuk ke dalam tanah. Akibatnya, air-air itu malah membentuk sungai bawah tanah pada kedalaman ratusan meter di bawah.
Makanya setiap kali masuk musim kemarau, akan terlihat antrean ember warga menunggu giliran diisi air bersih untuk kebutuhan rumah dan nafkahnya.
Melihat penderitaan mereka yang terus berulang setiap tahunnya,kita orang Indonesia akan menggalang wakaf air untuk Desa Panggungrejo. Wakaf yang dikumpulkan melalui Wakaf Orang Indonesia (WOI) akan diwujudkan menjadi:
- Sumur bor yang dilengkapi dengan pompa submersible yang mampu mengangkut air sungai bawah tanah ke permukaan;
- Bak desa yang akan mengumpulkan air sungai sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga;
- Jalur air sepanjang 5,5 km yang akan menjadi lintasan aliran air sumur menuju rumah-rumah warga;
- dan sambungan listrik baru bertegangan 3300va yang akan mentenagai proses pengangkutan air ini.
Buat kamu yang ingin segera berwakaf, segera segera klik tautan WOI di bawah: