Sedekah jariyah ialah sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun pemberi sedekah sudah meninggal dunia, seperti yang Rasulullah SAW sabdakan:
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).
Ada banyak jenis sedekah jariyah yang bisa diamalkan, semisal pembangunan masjid, pemberian sarana dan prasarana pendidikan, dan wakaf air bersih.
Wakaf air bersih ialah bersedekah untuk memberikan fasilitas air bersih yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam jangka panjang. Banyak ayat dan hadits yang mendukung pentingnya memberikan air kepada yang membutuhkan. Salah satu hadits yang terkenal yakni:
(Sahabat Saad bin Ubadah ra. sedang meminta saran amalan) “Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah air.”
Segera saja Sa’ad menggali sumur untuk ibunya lalu berpesan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad.” (HR. Abu Daud)
Manfaat jenis-jenis sedekah jariyah
Terdapat beragam manfaat sedekah jariyah baik bagi penyedekah maupun yang disedekahkan. Adapun manfaat bagi penyedekah yakni pahala yang terus mengalir, hidup yang penuh berkah, dan perlindungan dari bencana alam. Sementara itu manfaat bagi yang disedekahi yaitu kesehatan diri, keluarga, dan usahanya.
Air bersih akan menjadikan perkebunan dan peternakan lebih bergizi serta menjadikan tanah lebih subur. Selain itu, tanah yang disirami/tersirami air bersih akan lebih sulit longsor.
Kumpulan manfaat yang didapat yang disedekahi di atas lambat laun akan memperbaiki masyarakatnya sehingga harapannya nasib desa akan berubah menjadi lebih baik beberapa tahun ke depannya. Inilah harapan kami mengajakmu bersedekah air untuk warga Desa Panggungrejo yang berdiri di Blitar.
Yang terjadi di Desa Panggungrejo
Desa Panggungrejo berdiri di Blitar selatan di atas perbukitan kapur (karst). Panggungrejo dan desa sekitarnya hampir pasti dihantui kekeringan di saat musim kemarau tiba.
Mereka menderita kekeringan begitu sebabnya ada pada kondisi tanahnya berupa karst. Permukaan karst memiliki pori-pori (permeabel) yang menyebabkannya tidak bisa menampung air di permukaan.
Setiap hujan turun alih-alih mengisi sumur, airnya malah terus turun hingga kedalaman ratusan meter. Ini dibuktikan di kedalaman ratusan meter di bawah Desa Panggungrejo ditemukan sebuah sungai besar.
Namun, letak sungai sedalam itu tidak mungkin bisa digapai memakai peralatan penggalian tradisional semisal cangkul dan sekop. DIbutuhkan sumur bor beserta perlengkapannya yang membutuhkan biaya yang sangat banyak, bisa sampai miliaran rupiah!!
Makanya menjadi lumrah menemukan antrean ember berjejer setiap masuk musim kemarau.
Melihat realita yang begini membuat kami Wakaf Orang Indonesia (WOI) menginisiasikan wakaf air bersih untuk Desa Panggungrejo. Nantinya seluruh wakaf itu akan diwujudkan menjadi:
- Sumur bor yang dilengkapi dengan pompa submersible yang mampu mengangkut air sungai bawah;
- Sambungan listrik baru bertegangan 3300va yang akan mentenagai pompa;
- Bak desa yang akan menampung air sumur sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga;
- Jalur air sepanjang 5,5 km yang akan menjadi tempat air mengalir dari sumur hingga ke rumah-rumah warga.
Buat kamu yang tergerak hatinya untuk berwakaf air ke Desa Panggungrejo, langsung saja klik tautan WOI di bawah: