Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah mengalami peningkatan suhu secara drastis yang menyebabkan suhu panas ekstrem di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan suhu ini tidak hanya mempengaruhi kenyamanan sehari-hari, tetapi juga membawa risiko kesehatan dan lingkungan yang serius.
Penyebab utama dari peningkatan suhu panas berasal dari campuran aktivitas manusia dan alam. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan peningkatan limbah makanan telah menambah emisi gas rumah kaca setiap tahunnya sehingga telah mempercepat laju pemanasan global.
Gas rumah kaca ialah gas karbon hasil pembakaran dan pembusukan sampah organik. Sebenernya, gas-gas ini dibutuhkan bumi untuk memerang memerangkap panas matahari biar suhu di bumi tetap hangat. Tanpa gas-gas ini, suhu bumi setiap harinya akan selalu berada di bawah titik beku.
Namun sayangnya, pertambahan gas rumah kaca akhir-akhir ini menyebabkan panas matahari yang terperangkap sudah melebihi yang dibutuhkan makhluk hidup di bumi. Pertambahan gas rumah kaca di atas diperparah dengan kedatangan aktivitas alam El Niño ke Indonesia tahun ini. Kedatangannya membawa limpahan panas dari sebelah barat Samudera Pasifik.
Makanya, suhu bumi tahun ini menjadi yang terpanas sejak akhir perang dunia kedua.
Dampak suhu panas dan langkah adaptasinya
Suhu panas yang ekstrem membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dampak pada kesehatan berupa dehidrasi (berkurangnya cairan di dalam tubuh), sengatan panas (melepuhnya kulit meskipun tidak terkena api), atau sinkop (terhentinya aliran darah ke otak).
Adapun pada lingkungan, dampaknya berupa kekeringan, kebakaran hutan, tanah longsor, dan lalu kematian makhluk hidup di atasnya.
Untuk melindungi diri dari dampak-dampak tersebut, beberapa langkah adaptasi di bawah dapat kamu ambil:
- Menghidrasi diri
Menghidrasi diri berarti “menjaga kecukupan cairan yang dibutuhkan tubuh”. Cairan yang dimaksud ialah campuran air putih + cairan-cairan nabati semisal buah-buahan.
Normalnya, kebutuhan cairan di tubuh orang dewasa sekitar 2 liter. Jika air kencing/seni/urin kita tidaklah berwarna atau berwarna kuning pekat, artinya kita terhidrasi.
Jika selain warna di atas, kamu bisa periksakan ke klinik untuk mengetahui kenapanya.
- Jarang berkeringat
Berkeringat berarti mengurangi cairan tubuh. Artinya, jarang berkeringat sama dengan “menjaga kecukupan cairan di dalam tubuh”.
Agar jarang berkeringat, kenakanlah pakaian yang adem (dengan tetap menjaga aurat) dan menyalakan pendingin ruangan semisal kipas angin, AC, hexos, dll saat di dalam ruangan.
- Melindungi diri dari matahari
Beda di dalam, beda di luar ruangan. Idealnya, demi menjaga cairan tubuh, semestinya kita tidak keluar rumah jika dirasa tidak perlu. Cuman, jika kita harus keluar, oleskanlah tabir surya serta kenakanlah topi, jaket, dan kacamata hitam demi melindungi diri dari matahari.
Langkah-langkah adaptasi di atas cukup membantumu mengurangi risiko suhu panas jikalau kamu beraktivitas di kota-kota besar. Akan tetapi, langkah-langkah barusan tidak cukup membantu jikalau aktivitasmu di daerah-daerah yang rentan terhadap kekeringan, di daerah karst misalnya.
Desa karst Desa Panggungrejo
Daerah karst yaitu daerah yang tanahnya terbentuk dari batuan kapur. Tanah begini akan sulit menyimpan air di permukaannya dikarenakan memiliki banyak pori (permeabel) di permukaannya. Akibatnya, air hujan yang turun bukannya menetap di atas tanah, malah terus turun terus hingga ratusan meter ke bawah.
Akhirnya, di saat sumur-sumur warga mengering, di saat yang sama terbentang sungai bawah tanah sejauh ratusan meter di bawah.
Wakaf air untuk Desa Panggungrejo
Islam mengajarkan menyediakan air bagi orang lain adalah salah satu bentuk sedekah yang paling utama. Saking utamanya Rasulullah saw. sampe menyarankan Sahabat Saad bin Ubadah ra. untuk bersedekah air. Sa’ad bin ‘Ubadah ra. pernah meminta rekomendasi Rasulullah amalan yang afdal:
“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi saw.menjawab, “Sedekah (wakaf) air.”
Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya, lalu ia berpesan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad”. (HR. Abu Daud)
Afdaliah wakaf air bisa dimengerti sebab manfaat yang diberikan tidak terbatas pada air bersih yang terjangkau, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Dengan terjangkaunya air bersih, masyarakat bisa mengalihkan waktu dan tenaga dari yang sebelumnya terpakai untuk mengantre air ke aktivitas produktivitas yang lain semisal lebih lama bertani, beternak, atau lebih fokus belajar di rumah.
Kami mengajak kamu semua untuk berpartisipasi dalam inisiasi Wakaf Air Bersih untuk Desa Panggungrejo. Dengan wakaf airmu dan ribuan orang Indonesia yang lain, kita dapat memfasilitasi air bersih bagi mereka dengan berbagai fasilitas:
- Sumur bor yang digerakkan oleh pompa submersible yang akan mengangkut air sungai bawah tanah ratusan meter ke atas, ke desa;
- Sambungan listrik baru beraliran 3300va yang akan menghidupkan pompa;
- Bak desa yang akan menampung air sumur dahulu sebelum dialirkan ke rumah-rumah;
- Jalur air sepanjang 5,5 km terbuat dari pipa HDPE yang akan menjadi lintasan air mengalir.
Mari kita bersama-sama mewujudkan fasilitas-fasilitas di atas: