Air dibutuhkan seluruh makhluk hidup dan benda mati di bumi. Makhluk hidup membutuhkannya untuk menjaga suhu tubuh, bumi juga membutuhkannya agar suhu di bumi tidak terlalu panas.
Selain memengaruhi fisiologis makhluk hidup, air juga memengaruhi kesejahteraan manusia loh. Masyarakat yang tidak membeda-bedakan penggunaan air bersih di dalam kelompoknya pasti akan lebih sehat, lebih cerdas anak-anaknya, dan lebih terurus rumah tangganya.
Saking berpengaruhnya, air sampai diposisikan sebagai elemen yang sangat vital dalam Islam sampai-sampai dianjurkan langsung oleh Rasulullah Muhammada untuk bersedekah air:
Dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas, “Sedekah air.”
Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya kemudian ia berpesan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad (ibundaku).” (HR. Abu Daud, no. 1681).
Ulama Tabi’in Hasan al-Bashri menerangkan hadits di atas menjadi asal muasal sedekah air pengairan Ahlu Sa’ad, sedekah air untuk Ummu Sa’ad, di Madinah (HR. Ahmad no.22459).
Ulama lain Syekh Syariful Haqq mengungkapkan mengapa air sangat Rasulullah anjurkan karena “… kemanfaatannya sangat luas untuk urusan agama dan duniawi”. (Kitab ‘Aun Al-Ma’bud. Syekh Syariful Haqq. 3:76)
Maka cukuplah alasan bagi kita sebagai muslim berlomba-lomba bersedekah air. Dan salah satu tempat yang membutuhkan sedekah airmu dan sedekah air orang Indonesia lainnya yakni Desa Oi Katupa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mengapa sedekah air ke Desa Oi Katupa?
Desa Oi Katupa berdiri di tanah Bima yang kering dan berbukit membuatnya cocok ditanami tanaman kayu putih, bahan utama minyak kayu putih. Benar saja, di Oi Katupa didirikan pabrik minyak kayu putih terbesar di Asia Tenggara.
Pabrik ini memiliki perkebunan kayu putih hingga tempat penyulingan moderennya. Tak heran pabrik ini menjadi kebanggaan pemerintah daerah (pemda).
Yang sangat disesalkan, dibalik kebanggaan pemda terdapat luka mendalam di hati masyarakat Oi Katupa. Pasalnya, pabrik diizinkan untuk memonopoli sumber air bersih yang ada.
Dahulu, sumber air itu biasa dipakai masyarakat untuk melepas dahaga dirinya dan ternaknya, mengolah makanan, membersihkan diri dan pakaian, dan mengairi perkebunannya. Kini, yang disisakan bagi masyarakat hanyalah air yang tercemar limbah pabrik demi kelangsungan hidup mereka.
Melihat kondisi Oi Katupa yang begitu memprihatinkan, kami Wakaf Orang Indonesia (WOI) mengajakmu turut serta membantu saudara-saudara kita di Desa Oi Katupa biar bisa berhenti hidup dari air yang terkontaminasi limbah pabrik itu. Sebelumnya, kami telah menemukan sumber air bersih baru yang letaknya jauh dari desa.
Kami berencana akan membangunkan jalur air agar airnya dapat mengalir sampai ke desa. Jalur ini akan membutuhkan sedekah hingga 1,6 miliar rupiah. Kirimkan sedekahmu dengan mengklik tombol di bawah:
Dari sedekah-sedekah orang Indonesia akan kami bangunkan:
- Bendungan yang akan mengumpulkan air di sumber yang akan mengalir ke bak desa;
- Bak desa yang akan menampung air dari sumber sebelum diteruskan ke rumah-rumah warga;
- Jalur air sepanjang 4 km yang terbuat dari pipa HDPE yang akan menghubungkan bendungan ke bak desa;
- dan jalur air lagi sepanjang 3 km yang akan menghubungkan bak desa ke rumah-rumah warga. Dan lagi-lagi jalurnya terbuat dari pipa HDPE.
Namun, jika kamu ingin bersedekah dalam bentuk lain,
mungkin kamu ingin menyedekahkan peralatan/perlengkapan jalur air, atau tenaga ahli jalur air, atau malah kamu sendiri yang ingin menyedekahkan tenagamu untuk pembangunan jalur air di atas,
kamu bisa request langsung ke admin kami WOI