Emma Sri Martini, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Emma Sri Martini mengungkapkan alasannya mengapa perusahaannya menyalurkan dana sosial untuk proyek wakaf sarana air bersih di lereng Gunung Doro Oromboha yang diajukan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA).
“Menurut kami, proyek jaringan pipanisasi air bersih di wilayah kaki Gunung Doro Oromboha adalah hal yang menarik. Proyek ini sesuai dengan tujuan SMI yaitu berupaya mengurangi kesenjangan antar wilayah dan membantu masyarakat mendapatkan standar kehidupan yang lebih baik,” ujar orang nomor satu di SMI sejak perusahaan tersebut berdiri.
SMI adalah perusahaan pembiayaan infrastruktur yang didirikan pada 26 Februari 2009 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan 100% kepemilikan saham oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Perusahaan ini memainkan peran aktif dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur, melakukan kegiatan pengembangan proyek dan melayani jasa konsultasi untuk proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
“SMI membawa tugas mendukung agenda pembangunan infrastruktur pemerintah Indonesia melalui kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta dan atau multilateral dalam skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Dengan demikian, PT SMI dapat berfungsi sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ungkap wanita kelahiran Majalengka, 22 Maret 1970.
Seiring dengan rencana Pemerintah untuk mentranformasi Perseroan menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI), sektor yang dapat dibiayai oleh Perseroan saat ini diperluas tidak hanya pada infrastruktur dasar tetapi juga meliputi infrastruktur sosial.
Makanya, begitu BWA silaturahmi pada 2016 sembari menyodorkan proposal proyek sarana air bersih di Doro Oromboha serta menunjukkan rekam jejak berbagai proyeknya, sarjana Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (1988-1993) langsung mengeksekusi.
“BWA telah memberikan preferensi kepada kami dalam membantu masyarakat desa di kaki Gunung Doro Oromboha Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat menyediakan fasilitas air bersih. Hal tersebut sesuai dengan tujuan kami dalam mengurangi kesenjangan antar wilayah, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur sesuai dengan semangat program Nawa Cita Pemerintah RI,” ujar lulusan Harvard Kennedy School Executive Education “Infrastructure in a Market Economy” (2011).
Bisa mendukung proyek wakaf tersebut dirasanya sebagai kehormatan. “Merupakan kehormatan bagi kami dapat mendukung tersedianya kebutuhan air bersih bagi masyarakat di 4 desa dan 1 dusun di wilayah kaki Gunung Doro Oromboha yang di antaranya adalah Desa Bumipajo, Desa Ndano Na’e, desa Rora dan Desa Madawau serta Dusun Karaku,” pungkasnya.[]