Musim hujan sudah tiba, dan kita tahu, musim seperti ini seringkali membawa ‘oleh-oleh’ yang tidak diinginkan berupa flu, demam berdarah, hingga penyakit kulit. Mungkin di tengah rutinitas pekerjaan kita, pasti ada yang sudah mulai terasa hidung tersumbat atau tenggorokan gatal, iya/tidak?
Kalau sudah merasa begitu, segeralah istirahat dan periksa kesehatan Anda.
Akan tetapi, pernahkah Anda berpikir bagaimana nasib mereka yang jauh dari fasilitas kesehatan saat sakit menyerang, terutama di pulau-pulau terpencil seperti Pulo Panjang?
Musim Hujan, Musimnya Rentan Sakit
Musim hujan, musim pembawa berkah dan tak jarang juga membawa musibah. DBD (demam berdarah dengue) dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) sering menjadi musibah yang mudah menyebar akibat perubahan suhu yang ekstrim.
Bagi kita yang tinggal di kota, fasilitas kesehatan seperti klinik atau rumah sakit selalu tersedia. Bahkan, memesan obat pun kini tinggal buka aplikasi. Namun, kondisi ini jauh berbeda untuk masyarakat di pulau terpencil.
Terdapat jutaan saudara/i kita yang tinggal di pulau terpencil dengan akses minim ke fasilitas kesehatan. Dampaknya, mereka lebih berisiko meninggal akibat penyakit menular dibandingkan kita.
Di Pulo Panjang, misalnya, puluhan keluarga yang tinggal di sana tidak dapat mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai semudah kita di sini. Saat mereka terserang penyakit yang cenderung berat, mereka harus menaiki kapal laut demi mencapai puskesmas yang lebih bagus di ibukota provinsi Banten.
Bisa jadi saat mereka terombang-ambing ombak besar karena cuaca laut sedang ekstrem.
Kapal Rumah Sakit Solusi Masyarakat Pulau Terpencil
Pulo Panjang hanyalah satu dari sekian banyak pulau kecil di Indonesia berpenghuni dengan kondisi begitu. Bagi mereka, dokter, apotek, atau bahkan obat warung seperti parasetamol sangat terbatas.
Penyakit-penyakit yang mungkin bisa diatasi dengan mudah orang-orang kota bisa menjadi masalah besar di sana. Keterbatasan mereka itu yang mengilhami kehadiran program luar biasa bernama Kapal Rumah Sakit Joserizal Jurnalis
Kapal Joserizal didesain untuk mengantarkan dokter, obat-obatan, dan alat medis bagi masyarakat di Pulo Panjang, Pulo Tunda, serta pulau-pulau di sekitarnya.
Anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang-orang berpenangan khusus bisa memeriksa kesehatan, mendapatkan obat-obatan, hingga mendapatkan penyuluhan pencegahan penyakit gratis tanpa harus menyeberangi laut.
Sedekah Kesehatan, Aksi Nyata di Musim Hujan
Sayangnya, biaya operasional dan perbekalan para ABK (anak buah kapal) dan nakes (tenaga kesehatan) Kapal Joserizal menghalangi kami melayani mereka terus-menerus.
Biaya operasional termurahnya saja, biaya menyandarkan (memarkir) kapal, bisa menyentuh angka jutaan rupiah.
Agar halangan tersebut dapat terangkat dibutuhkan sedekah kesehatan Anda-anda, umat dan masyarakat Indonesia. Sedekah kesehatan tidak selalu tentang memberi dalam jumlah besar, tapi tentang konsistensi dan niat tulus untuk berbagi.
Setiap seratus ribu rupiah yang Anda sedekahkan bisa menyelamatkan hidup satu orang anak di Pulo Panjang.
Kami memahami betapa sibuknya Anda, oleh karena itu kami buatkan untuk Anda tautan sedekah Kapal Rumah Sakit Joserizal Jurnalis di bawah:
So, mari jadikan musim hujan ini sebagai momen untuk berbagi. Dengan berbagi, sesungguhnya kita juga turut merawat diri sendiri.