Kamu ke-trigger lihat gambar di atas?
Iya benar, judul di atas merupakan salah satu berita Republika terbitan September 2018[1] yang memberitakan kegiatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Quran.
Pada acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI (Kemenag) ini, para ulama merumuskan penyesuaian penulisan 186 kata di dalam Mushaf Al-Quran Standar Indonesia (MSI) untuk mempermudah umat Islam Indonesia membaca Al-Quran.
Adapun isi kandungannya, tidak satupun dari mereka yang terbersit untuk menyesuaikannya dengan kondisi Indonesia saat ini.
Sebab-musabab Kitab Suci Umat Islam Dinamakan Al-Quran
Isi bahasan
ToggleSemua ulama sepakat bahwa yang menamainya pertama kali dengan “Al-Quran” ialah pemiliknya sendiri, Allah SWT.
Misalnya, di dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk serta pembeda (yang benar dan yang salah)…” (QS. Al-Baqarah [2]: 185
Akan tetap, hanya sebagian yang ulama sepakat akar kata “Al-Quran” berasal dari bahasa Arab.
Mereka meyakini akar kata Al-Quran adalah “qara’a” /“qarana”. “Qara’a” berarti “bacaan”, sedangkan “qarana” artinya “kumpulan”.
Sedangkan sebagiannya lagi tidak yakin akar kata Al-Quran berasal dari bahasa Arab. Yang mereka yakini, penamaan Al-Quran itu murni pemberian Allah semata.
Begitulah yang diyakini Imam Syafi’i dan Imam Ibnu Katsir.
Sebab-musabab Penetapan Al-Quran Mushaf Utsmani Sebagai Satu-satunya Al-Quran Otentik
Al-Quran Mushaf Utsmani adalah hasil ijtihad para Sahabat Rasulullah menstandarisasi Al-Quran selepas beliau SAW. wafat.
Oleh karena hasil ini dirilis di masa Khalifah Utsman bin Affan RA., makanya Al-Quran terstandar ini dinamakan Mushaf Utsman.
Akibat perilisan Mushaf Utsmani, sekarang umat mudah mengecek keaslian Al-Quran. Caranya adalah dengan mencocokkan Al-Quran yang dimilikinya dengan Mushaf Utsmani.
Satu saja huruf saja ditemukan berbeda dengan Mushaf Utsmani, maka Al-Quran tersebut wassalam, see you around (alias jangan dibaca).
Ciri Khas Tersendiri Al-Quran Mushaf Utsmani
Salah satu ciri khas utamanya Mushaf Utsmani yaitu urutan penempatan suratnya.
Iya, urutan surah di dalam Mushaf Utsmani adalah urutan surah-surah di dalam Al-Quran yang kita pakai hari ini.
Al-Fatihah diletakkan di awal urutan sebab surah ini ialah “induknya Al-Quran” (ummu Al-Quro) dan surat ini harus dibaca saat sholat.
Sedangkan peletakan Al-Baqarah, Ali Imron, dst hingga ditutup dengan An-Nas diduga mengikuti hadits Nabi Muhammad berikut:
“Aku diberi pengganti isi Taurat dengan Al-Sab’u (Al-Thiwal), dan aku diberi pengganti isi Zabur dengan surat Al-Mi’un, dan aku diberi pengganti isi Injil dengan Al-Matsani, dan aku diberi tambahan dengan surat-surat Al-Mufassal.” (HR. Ahmad).
Al-Sab’u Al-Thiwal ialah surat-surat terpanjang di dalam Al-Quran yang dimulai dari Al-Baqarah [2] sampai Al-Taubah [9].
Sedangkan Al-Mi’un ialah surat-surat terpanjang kedua yang dimulai dari Yunus [10] hingga Al-Nahl [16].
Kemudian, Al-Matsani ialah surat-surat terpanjang berikutnya terhitung dari Surah Bani Israil [17] sampai Al-Hujurat [49].
Dan terakhir, Al-Mufassal, berisi surat-surat terpendek mulai dari Qaf [50] hingga An-Nas [114].
Sebab-musabab MSI (Mushaf Standar Indonesia) Menjadi Panduan Mushaf Terbitan Indonesia
Sejatinya, MSI adalah Mushaf Utsmani sebagaimana mushaf Makkah dan Madinah. Namun, mengingat orang-orang Indonesia kesulitan membaca tulisan Al-Quran,
makanya ulama-ulama kita membuat MSI yang disesuaikan dengan kemampuan masyrakat Indonesia.
Tidak main-main, perumusan MSI tersebut memakan waktu lebih dari 10 tahun hingga bisa diterbitkan untuk umum di tahun 1984.
Beberapa rumusan MSI adalah sbb:
-
- Penambahan tasydid pada huruf-huruf idghom (bi gunnah, bila ghunnah, mutaqorribain, dkk)
-
- Penambahan mim pada huruf iqlab
-
- Pemberi keterangan pada huruf-huruf imalah, isymam, tashil.
-
- dlsb
Alhamdulillahnya sejak MSI diperkenalkan, tingkat buta huruf Al-Quran orang Indonesia menurun jauh.
Oleh karena itu, mari kita turut serta menurunkan buta huruf Al-Quran dengan menyebarkan MSI ke daerah-daerah pelosok yang sangat susah dijangkau.
Mari kita mulai dari daerah Kepulauan Riau dahulu:
Insya Allah wakaf Al-Quran Anda akan mempermudah perjalanan Anda di alam kubur kelak.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)