Musim panas di Indonesia biasanya ditandai dengan suhu yang lebih tinggi dari biasanya, panas matahari yang lebih kuat (dibandingkan saat tidak musim panas), udara yang lebih kering, curah hujan yang lebih sedikit, dan angin yang lebih kencang. Di 2024 ini musim panas akan mencapai puncaknya di bulan Juli – September.
Tahun ini musim panas diprediksi tidak akan seekstrem musim panas tahun lalu. Sekalipun begitu, penting bagi kita untuk melakukan persiapan agar tetap nyaman dan sehat selama musim panas. Perbanyak konsumsi air putih, gunakan pelindung matahari saat keluar rumah, serta kurangi aktivitas di luar rumah jika dirasa bisa membahayakan diri.
Akan tetapi sayangnya, masyarakat daerah karst (kapur) tidak bisa mempersiapkan diri secara maksimal menghadapi musim panas. Daerah karst, daerah yang terdiri dari batuan kapur, sangat rentan terhadap kekeringan sebab strukturnya yang permeabel (berpori-pori) yang menyebabkan air hujan yang turun terus turun. Makanya, sumur-sumur warga hanya terisi sedikit air sedangkan sisanya berkumpul membentuk sungai bawah tanah.
Desa Panggungrejo yang terletak di Blitar selatan adalah salah satu contoh daerah karst yang dimaksud.
Desa karst Desa Panggungrejo
Desa Panggungrejo terletak di Kecamatan Panggungrejo di Kabupaten Blitar, tepatnya di atas bukit kapur di selatan Blitar. Kejadian di atas dimana sumur warga terisi sedikit air karena airnya terus turun persis terjadi di sini. Hasil riset kami, Wakaf Orang Indonesia (WOI), mencari air bawah tanah Panggungrejo menemukan ada sungai yang mengalir ratusan meter di bawah tanah.
Sungai sedalam ini pasti tidak bisa ditemukan hanya dengan peralatan sederhana semisal cangkul dan sekop. Jadinya, warga baru tahu ternyata ada air melimpah jauh di bawah tempat mereka berdiri.
Selama ini saat sumur mereka kering di musim panas, mereka terpaksa mengantre membawa pulang air bersih.

Antrean mereka di atas menggambarkan betapa kurangnya air bersih di desa. Tidak heran di saat musim panas datang, mereka jadi lebih rentan terserang penyakit, lemas, dan kurang fokus. Dampaknya para orang tua jadi kurang bertenaga mencari nafkah serta anak-anaknya jadi kurang giat belajar.
Melihat derita mereka seperti itu akan menggerakkan hati orang Indonesia, terlebih yang muslim.
Sedekah air untuk Desa Panggungrejo
Sedekah air memiliki manfaat yang besar, baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Bagi warga Desa Panggungrejo, sedekah air akan membantu mereka mendapatkan air sungai bawah tanah. Ini akan mengangkat penderitaan mereka yang telah terjadi puluhan tahun lamanya.
Bagi yang bersedekah akan mendapatkan pahala yang besar sebab Rasulullah pernah menjawab pertanyaan sedekah terafdal ialah sedekah air:
Sahabat Saad bin Ubadah ra. pernah meminta nasihat sedekah macam apa yang terafdal:
“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi saw. menjawab, “Sedekah air.”
Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya, lalu ia berpesan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad.” (HR. Abu Daud, no. 1681)
Jawaban Rasulullah di atas semestinya cukup menjadi alasan kita bersedekah air ke mereka:
Sedekah yang terkumpul nantinya akan kami WOI wujudkan menjadi:
- Sumur bor berteknologi pompa submersible yang akan mengangkut air sungai bawah tanah;
- Sambungan listrik berdaya 3300va yang akan mentenagai pompanya;
- Bak desa yang akan mengumpulkan air sumur sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga;
- Jalur air sepanjang 5,5 km yang mengalirkan air dari sumur ke rumah-rumah warga. Jalur ini terbuat dari pipa HDPE.
Kami juga menyediakan customer care biar kamu bisa tahu sedekahmu sudah sampai mana. Langsung saja DM WOI: