Kekeringan di Indonesia masih terus menghantui kita semua. Malahan, bencana ini bisa dibilang hampir tidak mungkin menghilang selama kita masih membentang di garis khatulistiwa. Bahkan tidak hanya kita, tetapi semua negara yang terletak di garis khatulistiwa juga akan dihantui bencana kekeringan. Itulah sebabnya setiap orang yang tinggal di khatulistiwa akan mengalami kesulitan hidup akibat kekeringan sekalipun dirinya hanya duduk manis di dalam rumah.
Setiap tahun ribuan desa menderita kekurangan hasil panen dan ternak dampak kekeringan. Selain itu mereka juga menderita beragam penyakit yang menyebabkan para orang tua kesulitan mencari nafkah serta anak-anaknya kesulitan belajar. Derita-derita tadi juga yang dirasakan Desa Panggungrejo.
Dampak kekeringan di Desa Panggungrejo
Desa Panggungrejo berlokasi di Blitar selatan. Panggungrejo bediri di atas perbukitan kapur/karst. Sebagaimana daerah perbukitan karst pada umumnya, tanah Panggungrejo juga kesulitan menyerap air. Air-air hujan yang jatuh malah terus menembus tanah desa hingga akhirnya terserap perut bumi ratusan meter di bawah. Makanya tidak heran sumur-sumur warga yang kedalamannya hanya beberapa meter akan selalu mengering ketika masuk musim kemarau.
Begitu kami mendengar penderitaan mereka itu, kami dari Wakaf Orang Indonesia (WOI) bergegas melakukan tes geolistrik demi menemukan potensi sumber air bawah tanah. Benar saja ternyata air desa ‘tertidur’ ratusan meter di bawah. ‘Tempat tidur’ air sedalam itu pastinya tidak bisa digapai hanya menggunakan alat-alat gali sederhana semisal cangkul atau martil tambang. Namun, butuh alat canggih pembuat sumur bor yang pastinya mahal.
Hingga mereka memiliki kemampuan membangun sumur bor tadi, mereka akan terus mengantre air bersih di kala musim kemarau demi bisa terus menyambung hidup.
Kita orang Indonesia memiliki kewajiban membantu Panggungrejo agar memiliki sumur bor. Rencananya akan kita buatkan sumur bor sebagai berikut:
- Sumur bor yang ditenagai pompa celup air/submesible.
- Pembangkit listrik baru berdaya 3300va demi memberdayakan pompa submersible tadi.
- Bak desa yang akan menampung air sumur bor sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga.
- Pemasangan pipa HDPE sepanjang 5 – 5,5 km sebagai jalur air wadah air yang mengalir dari sumur bor hingga ke rumah-rumah warga.
Kami mengajakmu berpartisipasi mewujudkan rencana di atas demi Panggungrejo. Tunjukkan partisipasimu di: