• About BWA
  • Partnership
  • Tokoh
  • Wakif
Blog BWA
Advertisement
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
Blog BWA
No Result
View All Result
Home Artikel

Kenapa hari ini kita merasa suhu Indonesia panas?

by ahmad ihsan
August 1, 2024
in Artikel, Wakaf Sarana Air Bersih
0
suhu panas

Perbanyak minum saat suhu panas - Olly

0
SHARES
17
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pernahkah kamu merasa bahwa hari-hari belakangan ini tempat tinggalmu terasa sangat panas? Suhu udara yang kian meningkat bukan hanya perasaanmu saja, tetapi juga perasaan kita umat manusia seluruh dunia. 

Uni Eropa telah menjelaskan mengapa hari-hari belakangan kita merasa sangat panas. Ternyata, setahun ke belakang tercatat sebagai tahun terpanas di bumi sejak akhir perang dunia kedua. Bahkan, di Eropa selatan tercatat ada daerah yang suhunya mencapai 45℃.

Banyak penyebab suhu bisa sepanas ini. Di Indonesia sendiri salah dua penyebabnya ialah El Nino dan gas rumah kaca:

  1. El Niño

El Niño adalah fenomena ketika sisi timur Samudera Pasifik mendapatkan kiriman panas dari sisi baratnya. Di Indonesia, El Niño terjadi di pertengahan pertama tahun ini.

  1. Gas rumah kaca

Gas rumah kaca ialah gas-gas karbon yang memerangkap panas matahari. Gas-gas ini terbentuk dari proses pembakaran (asap pabrik, knalpot kendaraan, dkk) dan dari pembusukan sampah organik. 

Sejatinya, bumi membutuhkan gas rumah kaca agar bumi tetap terasa hangat. Tanpa gas rumah kaca, suhu di dalam dan di luar rumah kita bisa menyentuh angka minus derajat celcius. 

Namun sayangnya, bumi kita saat ini sudah menampung terlalu banyak gas rumah kaca sehingga panas matahari yang terperangkap jumlahnya terlalu banyak sehingga yang terjadi suhu bumi malah memanas.

Beradaptasi terhadap suhu panas

Yang akan kamu pelajari

Toggle
  • Beradaptasi terhadap suhu panas
  • Desa karst Desa Panggungrejo 

Panasnya suhu bumi saat ini sedikit banyak memengaruhi keseharian kita. Untuk itu, ada baiknya kita beradaptasi sebisa mungkin biar keseharian kita tidak terlalu terganggu.

Ada beberapa langkah adaptasi yang bisa kita lakukan:

  • Menghidrasi

Menghidrasi yakni mencukupi asupan cairan di dalam tubuh. Tubuh orang dewasa normalnya membutuhkan asupan cairan 2 liter sehari. Cairannya bisa berasal dari air putih maupun dari buah-buahan berair semisal semangka.

Ciri-ciri tubuh terhidrasi dapat dilihat dari warna air seni/kencing/urinnya. Jika urin berwarna kuning pekat/bening, maka tubuh terhidrasi. Jika warnanya selain kedua warna tadi, bisa dibilang kamu akan terkena dehidrasi jika tidak segera ditangani. 

  • Mempersedikit penguapan tubuh 

Ketika berkeringat, tubuh sedang menguap. Oleh karenanya, kita harus mengurangi uap tubuh dengan menyalakan pendingin ruangan (kipas angin/AC/dkk) dan memakai pakaian yang tipis dengan tetap memperhatikan batasan aurat saat sedang tidak sendirian.

  • Batasi aktivitas di luar ruangan 

Sekalipun kamu ingin keluar rumah, kenakanlah pelindung matahari (jaket, topi, dan krim anti UV).

Namun, langkah-langkah adaptasi ini belum tentu ampuh mengatasi dampak suhu panas ekstrim, terlebih jika kamu tinggal di daerah karst.

Daerah karst yakni daerah yang berdiri di atas batuan kapur membuatnya lebih rentan terhadap kekeringan. Sebab, batuan kapur memiliki pori-pori di permukaannya (permeabel) sehingga air yang jatuh ke atasnya akan merembes turun ke dalam tanah. 

Akhirnya, daerah karst sering mengalami kekeringan di musim kemarau dikarenakan alih-alih mengisi sumur warga, airnya malah berkumpul membuat danau/sungai bawah tanah. Ini persis terjadi di Desa Panggungrejo, Blitar.

Desa karst Desa Panggungrejo 

Desa Panggungrejo adalah salah satu desa yang berdiri di atas karst Blitar selatan. Awalnya, warga mengira air hujan yang turun tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah dan nafkahnya. Makanya, di setiap musim kemarau mereka harus mengantre demi membawa pulang air bersih.

Kekeringan di Indonesia
Ember-ember warga Desa Panggungrejo mengantre untuk diisi air

Untungnya akhirnya mereka tahu ternyata air hujan yang turun bukannya tidak cukup untuk mereka, tetapi malah terus turun membentuk sungai bawah tanah. Sungai yang berada ratusan meter di bawah tanah ini baru diketahui setelah kami Wakaf Orang Indonesia (WOI) menguji geolistrik desa guna mencari potensi air bawah tanah.

Keberadaannya yang sedalam ini pastinya tidak bisa digapai memakai peralatan sederhana seperti sekop dan cangkul. Dengan demikian, kami menginisiasi Wakaf Air Bersih untuk Desa Panggungrejo. 

Wakaf-wakaf yang terkumpul nantinya akan kami wujudkan menjadi:

  1. Sumur bor yang ditenagai pompa submersible yang mampu mengangkut air dari kedalaman ratusan meter,
  2. sambungan listrik baru bertegangan 3300va yang akan menyalakan pompa,
  3. bak desa yang bisa menampung air sungai sebelum dialirkan lewat pipa HDPE,
  4. dan jalur air sepanjang 5,5km yang terbuat dari pipa HDPE yang menghubungkan sumur ke rumah-rumah warga

Bagi kamu muslim Indonesia, mari wujudkan inisiasi WOI demi Desa Panggungrejo:

Mari bantu Desa Panggungrejo di Blitar menghadapi kekeringan yang selalu mereka derita sejak puluhan lalu

Insya Allah wakafmu akan diridhoi Allah sebab kamu sudah mengamalkan amalan Rasulullah.

Sahabat Saad bin Ubadah ra. pernah menanyakan rekomendasi amalan kepada beliau saw.:

“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah air.” 

Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya, lalu ia berpesan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad.”

(HR. Abu Daud)
Tags: Sedekah Air
Previous Post

Solusi menghadapi suhu panas 

Next Post

Mengapa hari ini kita merasa suhu di Indonesia lebih panas?

ahmad ihsan

Next Post
suhu panas

Mengapa hari ini kita merasa suhu di Indonesia lebih panas?

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kumpulan doa umat Islam

Kumpulan Doa Sehari-hari Dari Al-Quran & Hadits

October 28, 2024
al Quran Jawa Tengah

Wakaf al Quran Untuk Orang Meninggal

May 16, 2025
Kunci kebahagiaan

Bersyukur dan bersabar kunci kebahagiaan menurut Islam

October 28, 2024
jenis-jenis tafsir

Tafsir Al Quran dan Jenis-jenisnya

October 22, 2024

Mendayung untuk Mencari Air Bersih

0

Air Gunungkidul

0

Air Bersih di Tengah Lautan Sampah

0

Al Qur’an Wakaf untuk Orang Sakai

0
Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

August 20, 2025
Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

August 20, 2025
Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

August 20, 2025
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025

Recent News

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

August 20, 2025
Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

August 20, 2025
Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

August 20, 2025
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025
Blog BWA

Informasi Seputar Wakaf

Follow Us on Social Media

  • Contact Us
  • Syarat dan Ketentuan

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.

No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.