• About BWA
  • Partnership
  • Tokoh
  • Wakif
Blog BWA
Advertisement
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
Blog BWA
No Result
View All Result
Home Artikel

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Dengan Ajaran Rasulullah SAW.

by DigitalBWA
May 8, 2025
in Artikel, Fiqih
0
Kitab Fikih Safinatun Najah
0
SHARES
169
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tata cara mandi wajib/ mandi junub/ ghusl umumnya sudah diketahui oleh kita yang beragama Islam. Cuma, kita mesti sadar juga bahwa masih ada sebagian kecil umat Islam lain yang lupa atau malah belum tahu tata caranya. 

Jika mereka itu kamu, sekaranglah giliranmu mempelajari tata cara mandi junub. Biarpun judulnya Tata Cara Mandi Wajib, namun kami juga melengkapinya dengan waktu-waktu yang mengharuskan kita ghusl serta amal-amal shalih yang diharamkan bagi yang junub. 

Fun fact-nya, ternyata setiap orang yang beragama Islam harus mandi junub, lohhh… 

Saat-saat yang mengharuskan mandi wajib

Yang akan kamu pelajari

Toggle
  • Saat-saat yang mengharuskan mandi wajib
  • Amalan-amalan yang diharamkan saat sedang junub
  • Tata cara mandi wajib

Di dalam Kitab Safinatun Najah (Bahtera Keselamatan), kitab yang menjadi keluku (thumbnail) di atas, Syaikh Salim al-Hadrami as-Syafii menuliskan bahwasanya ghusl/ mandi wajib dikerjakan saat sedang “junub”, alias saat kita telah melewati satu/ beberapa kondisi di bawah: 

  • Keluarnya air mani;

Air mani berarti air yang keluar akibat syahwat/ terangsang yang kemudian pelakunya menjadi lemas. 

  • Terhentinya haid/ datang bulan;
  • Setelah bersetubuh/ bersenggama/ berjima’;

Berjima’ di dalam Islam hanyalah ketika kemaluan pria masuk sempurna ke dalam kemaluan pasangannya biarpun hanya sebentar. 

Iya, kemaluan prianya harus masuk utuh sebagaimana masuknya seluruh mata pedang ke dalam sarungnya.  

  • Melahirkan/ menggugurkan/ keguguran;

Lebih tepatnya, keluarnya bayi/ bakal bayi dari perempuan yang mengandungnya. Namun, biarpun harus mandi junub, sang ibu/ wanita tersebut belum bisa sholat ataupun puasa hingga keluar nifasnya. 

  • Keluarnya nifas;

Nifas adalah darah yang keluar sebelum hari ke 61 setelah melahirkan. 

  • Meninggal dunia.
Syekh Salim al-Hadhrami penulis Kitab Safinatun Najah
Makam Syekh Salim al-Hadhrami as-Syafii, pengarang Kitab Safinatun Najah, di Jakarta Barat

Amalan-amalan yang diharamkan saat sedang junub

Ada 4 amal shalih yang terlarang kita yang junubnya bukan karena haid, yakni mendirikan sholat; berthawaf; membawa, memegang, dan membaca mushaf Al-Quran; serta memasuki masjid. 

Sedangkan bagi yang junubnya karena haid, selain tidak boleh mengamalkan keempat hal di atas, dirinya juga tidak boleh berpuasa; ditalak/ diceraikan; dan digauli/ disetubuhi. 

Tata cara mandi wajib

Lebih jauh Syekh Salim al-Hadhrami juga menuliskan bahwasanya mandi wajib memiliki 2 jenis aktivitas. Aktivitas pertama disebut rukun mandi wajib. Jenis pertama ini disebut rukun karena aktivitas-aktivitasnya harus banget dikerjakan secara berurutan. 

Aktivitas rukun pertama adalah berniat mandi junub, baru rukun berikutnya membersihkan seluruh bagian tubuh luar hingga ke sela-selanya. 

Jenis aktivitas kedua disebut tata cara mandi wajib lengkap. Jenis kedua ini disebut lengkap karena juga meniru sunnah-sunnah Rasulullah dalam mandi wajib. 

Total aktivitas jenis kedua ini ketambahan 6 sunnah mengikuti hadits riwayat Muslim no. 316. 

Jika kamu tipe orang yang harus dicontohkan dahulu untuk mengerti, kami sangat menganjurkanmu menonton tata caranya dalam YouTube UAH berikut: 

Rangkumannya, tata cara mandi wajib lengkap yakni: 

  • Niat mandi junub
  • Membersihkan kedua telapak tangan
  • Mencuci kemaluan dan lubang dubur
  • Berwudhu
  • Menyela-nyela seluruh kepala dengan jari-jemari
  • Mengguyur kepala 3 kali dengan air yang ditadah memakai kedua telapak tangannya
  • Mengguyur anggota-anggota tubuh yang lain hingga ke sela-selanya
  • Dan terakhir mencuci kedua telapak kaki

Tata cara mandi wajib/ mandi junub/ ghusl umumnya sudah diketahui oleh kita yang beragama Islam. Cuma, kita mesti sadar juga bahwa masih ada sebagian kecil umat Islam lain yang lupa atau malah belum tahu tata caranya. 

Jika mereka itu kamu, sekaranglah giliranmu mempelajari tata cara mandi junub. Biarpun judulnya Tata Cara Mandi Wajib, namun kami juga melengkapinya dengan waktu-waktu yang mengharuskan kita ghusl serta amal-amal shalih yang diharamkan bagi yang junub. 

Fun fact-nya, ternyata setiap orang yang beragama Islam harus mandi junub, lohhh… 

Saat-saat yang mengharuskan mandi wajib

Di dalam Kitab Safinatun Najah (Bahtera Keselamatan), kitab yang menjadi keluku (thumbnail) di atas, Syaikh Salim al-Hadrami as-Syafii menuliskan bahwasanya ghusl/ mandi wajib dikerjakan saat sedang “junub”, alias saat kita telah melewati satu/ beberapa kondisi di bawah: 

  • Keluarnya air mani;

Air mani berarti air yang keluar akibat syahwat/ terangsang yang kemudian pelakunya menjadi lemas. 

  • Terhentinya haid/ datang bulan;
  • Setelah bersetubuh/ bersenggama/ berjima’;

Berjima’ di dalam Islam hanyalah ketika kemaluan pria masuk sempurna ke dalam kemaluan pasangannya biarpun hanya sebentar. 

Iya, kemaluan prianya harus masuk utuh sebagaimana masuknya seluruh mata pedang ke dalam sarungnya.  

  • Melahirkan/ menggugurkan/ keguguran;

Lebih tepatnya, keluarnya bayi/ bakal bayi dari perempuan yang mengandungnya. Namun, biarpun harus mandi junub, sang ibu/ wanita tersebut belum bisa sholat ataupun puasa hingga keluar nifasnya. 

  • Keluarnya nifas;

Nifas adalah darah yang keluar sebelum hari ke 61 setelah melahirkan. 

  • Meninggal dunia.
Syekh Salim al-Hadhrami penulis Kitab Safinatun Najah
Makam Syekh Salim al-Hadhrami as-Syafii, pengarang Kitab Safinatun Najah, di Jakarta Barat

Amalan-amalan yang diharamkan saat sedang junub

Ada 4 amal shalih yang terlarang kita yang junubnya bukan karena haid, yakni mendirikan sholat; berthawaf; membawa, memegang, dan membaca mushaf Al-Quran; serta memasuki masjid. 

Sedangkan bagi yang junubnya karena haid, selain tidak boleh mengamalkan keempat hal di atas, dirinya juga tidak boleh berpuasa; ditalak/ diceraikan; dan digauli/ disetubuhi. 

Tata cara mandi wajib

Lebih jauh Syekh Salim al-Hadhrami juga menuliskan bahwasanya mandi wajib memiliki 2 jenis aktivitas. Aktivitas pertama disebut rukun mandi wajib. Jenis pertama ini disebut rukun karena aktivitas-aktivitasnya harus banget dikerjakan secara berurutan. 

Aktivitas rukun pertama adalah berniat mandi junub, baru rukun berikutnya membersihkan seluruh bagian tubuh luar hingga ke sela-selanya. 

Jenis aktivitas kedua disebut tata cara mandi wajib lengkap. Jenis kedua ini disebut lengkap karena juga meniru sunnah-sunnah Rasulullah dalam mandi wajib. 

Total aktivitas jenis kedua ini ketambahan 6 sunnah mengikuti hadits riwayat Muslim no. 316. 

Jika kamu tipe orang yang harus dicontohkan dahulu untuk mengerti, kami sangat menganjurkanmu menonton tata caranya dalam YouTube UAH berikut: 

Rangkumannya, tata cara mandi wajib lengkap yakni: 

  • Niat mandi junub
  • Membersihkan kedua telapak tangan
  • Mencuci kemaluan dan lubang dubur
  • Berwudhu
  • Menyela-nyela seluruh kepala dengan jari-jemari
  • Mengguyur kepala 3 kali dengan air yang ditadah memakai kedua telapak tangannya
  • Mengguyur anggota-anggota tubuh yang lain hingga ke sela-selanya
  • Dan terakhir mencuci kedua telapak kaki
Tags: ghuslmandi junubmandi wajibtaharah
Previous Post

Tata Cara Wudhu ala Sahabat Nabi Utsman bin Affan ra.

Next Post

Tata Cara Mandi Wajib Untuk Wanita Selesai Haid

DigitalBWA

Next Post
mandi wajid wanita

Tata Cara Mandi Wajib Untuk Wanita Selesai Haid

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kumpulan doa umat Islam

Kumpulan Doa Sehari-hari Dari Al-Quran & Hadits

October 28, 2024
al Quran Jawa Tengah

Wakaf al Quran Untuk Orang Meninggal

May 16, 2025
Kunci kebahagiaan

Bersyukur dan bersabar kunci kebahagiaan menurut Islam

October 28, 2024
Wakaf Al Quran

Memahami Pentingnya Wakaf Al Quran Untuk Diri Sendiri

May 20, 2025

Mendayung untuk Mencari Air Bersih

0

Air Gunungkidul

0

Air Bersih di Tengah Lautan Sampah

0

Al Qur’an Wakaf untuk Orang Sakai

0
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025
Merawat Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perbedaan

Merawat Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perbedaan

August 13, 2025
Hikmah di Balik Memberi: Sedekah dalam Perspektif Islam

Hikmah di Balik Memberi: Sedekah dalam Perspektif Islam

August 13, 2025
Doa dan Dzikir Sebagai Penguat Jiwa di Tengah Ujian Hidup

Doa dan Dzikir Sebagai Penguat Jiwa di Tengah Ujian Hidup

August 4, 2025

Recent News

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025
Merawat Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perbedaan

Merawat Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perbedaan

August 13, 2025
Hikmah di Balik Memberi: Sedekah dalam Perspektif Islam

Hikmah di Balik Memberi: Sedekah dalam Perspektif Islam

August 13, 2025
Doa dan Dzikir Sebagai Penguat Jiwa di Tengah Ujian Hidup

Doa dan Dzikir Sebagai Penguat Jiwa di Tengah Ujian Hidup

August 4, 2025
Blog BWA

Informasi Seputar Wakaf

Follow Us on Social Media

  • Contact Us
  • Syarat dan Ketentuan

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.

No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.