• About BWA
  • Partnership
  • Tokoh
  • Wakif
Blog BWA
Advertisement
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
Blog BWA
No Result
View All Result
Home Artikel

Raihlah Pahala Berbakti kepada Orang Tua dengan Berwakaf atas Namanya

by darminto abu hasna
May 9, 2025
in Artikel, Fiqih, Inspirasi
0
Nyekar makam
0
SHARES
75
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Aku, kamu, kita semua pasti berasal dari dua orang dewasa yang kita panggil orang tua. Kedua orang dewasa tersebut rela mengorbankan tenaga, pikiran, jam tidur, bahkan hingga hidupnya demi kita sang buah hati tersayang. Oleh karena itu sekaranglah giliran kita membalas pengorbanan keduanya. 

Tidak bisa dipungkiri kalau tidak semua keluarga seharmonis keluarga kita. Bukan hanya tidak dinafkahi, malah orang tuanya yang menjadi benalu di saat anaknya dewasa. 

Makanya artikel ini bukan untuk semua orang, namun dikhususkan untuk kita semua yang ikhlas berbakti kepada orang tua. 

Kami sarikan dari Kitab at-Targhib wa at-Tarhib karya Syekh Zaakiyudin al-Mundziri diawali dari landasan filosofis hingga langkah teknis. Biar gak gagal nangkap, baca seluruh artikelnya ya. 

Dalil dan keutamaan berbakti kepada orang tua

Yang akan kamu pelajari

Toggle
  • Dalil dan keutamaan berbakti kepada orang tua
    • Dalil-dalilnya
      • 1. Perintah Allah di Surat al-Isra
      • 2. Hadits riwayat Imam Abu Dawud
      • 3. Hadits riwayat Imam Muslim
      • 4. Hadits riwayat Imam Ibnu Majah
      • 5. Hadits riwayat Imam Muslim
    • Keutamaan-keutamaannya
      • 1. Ditempatkan di surga bersama orang tua
      • 2. Pahalanya bisa lebih mulia dari jihad
      • 3. Pahalanya bisa sama dengan naik haji
      • 4. Dipanjangkan umurnya
      • 5. Menyebabkan anaknya berbakti kepadanya
  • Macam cara berbakti kepada orang tua
    • Klik di sini untuk berwakaf ke Pesantren Makkah Madinah,
      • 1. Menunaikan janji-janjinya
      • 2. Berbakti kepada saudara/inya
      • 3. Berwakaf
    • Baca di sini mengapa wakaf sangat disukai

Rasulullah saw. 4 kali meminta kita berbakti sambil 4 kali mengabarkan keutamaan berbakti. Biarpun secara penyebutan sosok orang tua perempuan lebih sering Rasulullah ucapkan, akan tetapi itu bukan berarti ayah tidak dianggap jasanya. 

Setiap kali beliau saw. menyebutkan panggilan “ibu” tanpa menyebutkan “ayah”, maka sama artinya hadits tersebut juga diperuntukkan bagi kedua orang tua. 

Targhib wa Tarhib
Kitab at-Targhib wa at-Tarhib karya Imam Zakiyudin al-Mundziri

Dalil-dalilnya

1. Perintah Allah di Surat al-Isra

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
"Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. al-Isra [17]: 23)

2. Hadits riwayat Imam Abu Dawud

“... seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw. dan seraya berujar, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis.’
(Setelah mendengarnya,) Rasul malah membalas, ‘Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis.’’”
(HR Abu Dawud).

3. Hadits riwayat Imam Muslim

“... seorang sahabat mendatangi Rasulullah meminta izin ikut berjihad. (Mengetahui niatnya tadi,) Rasulullah saw. bertanya kepadanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya.
“... seorang sahabat mendatangi Rasulullah meminta izin ikut berjihad. (Mengetahui niatnya tadi,) Rasulullah saw. bertanya kepadanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. (Tidak seperti yang disangkanya,) Rasulullah saw. malah berujar, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah.'”
(HR Muslim)

4. Hadits riwayat Imam Ibnu Majah

“Jahimah ra. mendatangi Nabi Muhammad saw untuk meminta izin berjihad, ‘Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Rasul malah bertanya, ‘Apakah kamu mempunyai ibu?’ ‘Ya,’ jawabnya.
‘Maka, tinggalah bersama (rawatlah) ibumu karena surga ada dibawah kedua kakinya.’”
(HR Ibnu Majah)

5. Hadits riwayat Imam Muslim

“Sahabat Abu Hurairah ra. mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Celakalah seseorang, celakalah, celakalah ia.’ Sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasul?’
Rasul menjawab, ‘Orang yang mendapati kedua orang tuanya menua baik salah satu maupun keduanya, lalu ia tidak masuk ke surga.’”
(HR Muslim)

Keutamaan-keutamaannya

1. Ditempatkan di surga bersama orang tua

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۗ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
"Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak-cucunya itu dengan mereka (di dalam surga).
Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."
(QS. at-Thur [52]: 21).

Di dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir tertulis bahwa janji Allah di atas juga berlaku sebaliknya, yakni anak-cucunya yang mengangkat derajat sang orang tua/ kakek-nenek. 

2. Pahalanya bisa lebih mulia dari jihad

“Sahabat Abdullah bin Mas’ud ra. bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul.
Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Dan ia bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya.”
(HR Bukhari dan Muslim)

3. Pahalanya bisa sama dengan naik haji

“Nabi Muhammad bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allah swt. dengan berbuat baik pada ibumu. Jika kamu berbuat baik padanya, maka kamu menjadi orang yang (pahalanya sama seperti) naik berhaji, berangkat umroh, dan juga pergi berjihad bila ibumu meridhoimu.
Maka bertakwalah kepada Allah swt. dan hormati ibumu.’”
(HR Thabrani)

4. Dipanjangkan umurnya

“Rasulullah pernah berpesan, ‘Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahmi.’”
(HR Ahmad)

5. Menyebabkan anaknya berbakti kepadanya

“Berbuat baiklah kepada orang tuamu, maka anak-anakmu akan berbuat baik kepadamu.”
(HR. Hakim)

Macam cara berbakti kepada orang tua

Ada 2 cara berbakti bergantung kepada kondisi orang tua. Di saat keduanya masih hidup, bakti kita ialah dengan memenuhi kebutuhan, janji-janji, dan keinginannya. 

Berangkatkan umrah dan berwakaf atas namanya agar mereka mendapatkan aliran pahala abadi misalnya: 

Klik di sini untuk berwakaf ke Pesantren Makkah Madinah,

Pacitan, Jawa Timur
Makkah Madinah Pacitan
Santri-santri Pesantren Makkah Madinah terpaksa belajar di dalam kamarnya karena gedung pesantren hanya 1 saja

Akan tetapi bagi yang telah kehilangan salah satu atau malahan kedua orang tuanya, kami sarikan juga 3 amal bakti untuk keduanya. Ketiganya itu yaitu;  

1. Menunaikan janji-janjinya

“Seorang Bani Salimah pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?’
Nabi saw. menjawab, “Iya, (yakni dengan) mendo’akannya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji-janji yang belum ditunaikan sepeninggalnya, merajut dan merawat hubungan kekerabatan dengan keluarganya, serta memuliakan teman-teman dekatnya.'”
(HR. Abu Daud)

2. Berbakti kepada saudara/inya

“Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku telah melakukan dosa besar! Masih adakah kesempatan taubat untukku?’
Beliau saw. balik bertanya, ‘apakah kamu masih mempunyai Ibu?’ Lelaki tersebut menjawab ‘Tidak.’ Lalu beliau saw. kembali bertanya, ‘Apakah kamu masih mempunyai bibi dari pihak ibu?’ Lelaki tersebut menjawab, ‘Iya.’
(Seketika) beliau saw. bersabda, ‘Kalau begitu, berbaktilah kepadanya (kepada bibinya).’"
(HR Tirmidzi).

3. Berwakaf

Berwakaf yang dimaksud tidak dengan berwakaf atas namanya, namun dengan pahala wakaf kita kelak yang akan meninggikan derajatnya. 

Imam Syafi’i dan para pengikutnya menyampaikan, bahwa pahala yang dihadiahkan kepada mayit tidak akan sampai karena bukan amalan hasil jerih payahnya. 

Mazhab Syafi’i melandaskan pendapatnya di atas berdasarkan tafsir ayat Surat An-Najm di bawah: 

وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”
(QS. An-Najm [53]: 39).

Oleh karena itu berwakaf yang kami maksud ialah dengan memperbanyak pahala berwakaf sehingga bisa mengangkat derajat orang tua ke tingkatan surga tertinggi. 

Kita bisa mulai dari wakaf kepada santri-santri penghafal Al-Quran di Pesantren Makkah Madinah Pacitan di atas.

Baca di sini mengapa wakaf sangat disukai

oleh Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
“Rasulullah Saw. pernah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah benar-benar meninggikan derajat hamba yang saleh di dalam surga. (Setelah ditinggikan,) bertanyalah ia, ‘Ya Tuhanku, dari manakah datangnya semua ini (kemuliaannya ditinggikan di akhirat)?’
Maka Allah swt. menjawab, ‘Berkat permohonan ampun anakmu untukmu.’”
(HR. Ahmad)
Tags: berbakti kepada orang tuabirrul walidainwakaf untuk orang tua
Previous Post

Distribusi Wakaf Al Quran di Mentawai oleh Ustadz Hari Moekti

Next Post

Takrif Zakat Menurut Al Quran

darminto abu hasna

Next Post

Takrif Zakat Menurut Al Quran

Please login to join discussion

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kumpulan doa umat Islam

Kumpulan Doa Sehari-hari Dari Al-Quran & Hadits

October 28, 2024
al Quran Jawa Tengah

Wakaf al Quran Untuk Orang Meninggal

May 16, 2025
Kunci kebahagiaan

Bersyukur dan bersabar kunci kebahagiaan menurut Islam

October 28, 2024
jenis-jenis tafsir

Tafsir Al Quran dan Jenis-jenisnya

October 22, 2024

Mendayung untuk Mencari Air Bersih

0

Air Gunungkidul

0

Air Bersih di Tengah Lautan Sampah

0

Al Qur’an Wakaf untuk Orang Sakai

0
Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

August 20, 2025
Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

August 20, 2025
Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

August 20, 2025
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025

Recent News

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

August 20, 2025
Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

August 20, 2025
Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

August 20, 2025
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025
Blog BWA

Informasi Seputar Wakaf

Follow Us on Social Media

  • Contact Us
  • Syarat dan Ketentuan

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.

No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.