Aku, kamu, kita semua pasti berasal dari dua orang dewasa yang kita panggil orang tua. Kedua orang dewasa tersebut rela mengorbankan tenaga, pikiran, jam tidur, bahkan hingga hidupnya demi kita sang buah hati tersayang. Oleh karena itu sekaranglah giliran kita membalas pengorbanan keduanya.
Tidak bisa dipungkiri kalau tidak semua keluarga seharmonis keluarga kita. Bukan hanya tidak dinafkahi, malah orang tuanya yang menjadi benalu di saat anaknya dewasa.
Makanya artikel ini bukan untuk semua orang, namun dikhususkan untuk kita semua yang ikhlas berbakti kepada orang tua.
Kami sarikan dari Kitab at-Targhib wa at-Tarhib karya Syekh Zaakiyudin al-Mundziri diawali dari landasan filosofis hingga langkah teknis. Biar gak gagal nangkap, baca seluruh artikelnya ya.
Dalil dan keutamaan berbakti kepada orang tua
Yang akan kamu pelajari
ToggleRasulullah saw. 4 kali meminta kita berbakti sambil 4 kali mengabarkan keutamaan berbakti. Biarpun secara penyebutan sosok orang tua perempuan lebih sering Rasulullah ucapkan, akan tetapi itu bukan berarti ayah tidak dianggap jasanya.
Setiap kali beliau saw. menyebutkan panggilan “ibu” tanpa menyebutkan “ayah”, maka sama artinya hadits tersebut juga diperuntukkan bagi kedua orang tua.

Dalil-dalilnya
1. Perintah Allah di Surat al-Isra
2. Hadits riwayat Imam Abu Dawud
3. Hadits riwayat Imam Muslim
4. Hadits riwayat Imam Ibnu Majah
5. Hadits riwayat Imam Muslim
Keutamaan-keutamaannya
1. Ditempatkan di surga bersama orang tua
Di dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir tertulis bahwa janji Allah di atas juga berlaku sebaliknya, yakni anak-cucunya yang mengangkat derajat sang orang tua/ kakek-nenek.
2. Pahalanya bisa lebih mulia dari jihad
3. Pahalanya bisa sama dengan naik haji
4. Dipanjangkan umurnya
5. Menyebabkan anaknya berbakti kepadanya
Macam cara berbakti kepada orang tua
Ada 2 cara berbakti bergantung kepada kondisi orang tua. Di saat keduanya masih hidup, bakti kita ialah dengan memenuhi kebutuhan, janji-janji, dan keinginannya.
Berangkatkan umrah dan berwakaf atas namanya agar mereka mendapatkan aliran pahala abadi misalnya:

Akan tetapi bagi yang telah kehilangan salah satu atau malahan kedua orang tuanya, kami sarikan juga 3 amal bakti untuk keduanya. Ketiganya itu yaitu;
1. Menunaikan janji-janjinya
2. Berbakti kepada saudara/inya
3. Berwakaf
Berwakaf yang dimaksud tidak dengan berwakaf atas namanya, namun dengan pahala wakaf kita kelak yang akan meninggikan derajatnya.
Imam Syafi’i dan para pengikutnya menyampaikan, bahwa pahala yang dihadiahkan kepada mayit tidak akan sampai karena bukan amalan hasil jerih payahnya.
Mazhab Syafi’i melandaskan pendapatnya di atas berdasarkan tafsir ayat Surat An-Najm di bawah:
Oleh karena itu berwakaf yang kami maksud ialah dengan memperbanyak pahala berwakaf sehingga bisa mengangkat derajat orang tua ke tingkatan surga tertinggi.
Kita bisa mulai dari wakaf kepada santri-santri penghafal Al-Quran di Pesantren Makkah Madinah Pacitan di atas.