Apa yang ada di benakmu jika ada yang ngajak wakaf? Apa yang kamu pikirkan itu berwakaf masjid? Atau sekolah?
Banyak yang kalau ditanya begitu tidak terpikir untuk berwakaf Al-Quran.
Mewakafkan Al-Quran sampai sekarang masih belum menjadi prioritas. Selain karena belum banyak lembaga wakaf yang proyeknya menyebarkan Al-Quran wakaf, banyak juga masyarakat yang tidak kepikiran akan pentingnya mewakafkan Al-Quran.
Memang betul, masjid, mushola, dan sekolah itu tempat masyarakat dididik. Yang muda dididik di sekolah agar siap menghadapi realita, yang dewasanya dididik di masjid/mushola agar mengerti bagaimana seharusnya menyikapi realita.
Tetapi, tidakkah terpikir bahwa pendidikan itu sangat bergantung pada materi-materi didikan?
Saat materi yang diajarkan itu materi yang niradab ala Amerika, semisal bersikap ramah terhadap pernikahan sesama jenis, maka kita akan melihat KUA sesama jenis puluhan tahun mendatang. Naudzubillah min dzalik.
Sebaliknya, kalau yang diajarkan itu hikmah-hikmah Al-Quran dan hadits-hadits Rasul, sangat mungkin puluhan tahun lagi Indonesia akan setenteram Madinah seperti saat dipimpin Rasulullah SAW.
Agar Indonesia bisa seperti di atas, maka wakaf Al-Quranmu sangat dibutuhkan saudara-saudara seiman kita di pedalaman.
Manfaat wakaf Al-Quran untuk diri sendiri
Manfaat Al-Quran akan dirasakan si pemberi wakaf dalam bentuk;
1. Pahala yang berlipat ganda
Wakaf Al-Quran bukanlah amal sekali jalan. Setelah kita mewakafkan Al-Quran, pahalanya akan terus mengalir selama Al-Quran wakaf kita terus dibaca. Syukur-syukur tidak hanya dibaca, tetapi juga dipelajari dan diamalkan.
Jika hal-hal barusan terjadi, Rasulullah SAW. memberikan kabar gembira bagi kita:
“Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah (pahala) amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Dengan dibaca, dipelajari, dan diamalkannya Al-Quran wakaf kita, maka kita telah mendapatkan pahala berlipat ganda dari amalan sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat.
Dan, pahala-pahala di atas dapat menyelamatkan kita dari siksa kubur hingga sangkakala kedua ditiup penanda Yaumul Mizan (Hari Penghakiman) dimulai.
2. Peningkatan ketakwaan
Ketika mewakafkan Al-Quran, kita juga otomatis mengingatkan diri kita sendiri untuk selalu dekat dengan Al-Quran. Kita akan merasa malu ketika kita sering memberikan Al-Quran tetapi malah tidak sering membacanya.
Tidak heran, banyak dari pewakaf Al-Quran pada akhirnya semakin dekat dengan Al-Quran.
Selain pemberinya, penerima manfaatnya juga masyarakat yang diberikan:

3. Pelestari Al-Quran di hati masyarakat
Seperti yang kita semua sudah tahu, infrastruktur di daerah-daerah terdalam belum cukup ideal, termasuk jalanan, jembatan, dan jaringan.
Dampaknya, warga di tempat itu tidak mampu membeli Al-Quran karena harganya yang sangat mahal akibat infrastrukturnya yang rusak. Mau baca Al-Quran secara daring (online) pun tidak mungkin sebabnya jaringan internet di sana sangatlah buruk.
Lambat laun, Al-Quran bisa tercerabut dari hati masyarakat karena hilangnya gairah anak cucunya mempelajari Al-Quran miliknya yang jelek, sobek-sobek, atau bahkan sudah tidak bisa dibaca lagi.
Itulah mengapa mereka membutuhkan Al-Quran baru. Jika tidak, generasi mudanya bisa jadi Islam KTP. Nauzubillah.
4. Pewujud Masyarakat Madani
Masyarakat Madani itu, masyarakat beradab luhur di Madinah sejak dipimpin Rasulullah SAW. hingga sebelum perang dunia 1. Keluhuran peradaban Madinah tersebut tidak bisa lepas dari kebiasaan mereka mengaji dan mengkaji Al-Quran setiap hari.
Nah, dengan berwakaf Al-Quran, kamu telah membantu para ustadz di daerah-daerah mengajarkan anak-anak mengaji setiap hari.
Kapan waktu terbaik berwakaf Al-Quran?
Ya kapanpun bisa!!
Cuma, yang terbaik ialah di waktu Subuh, sebab wakaf di waktu Subuh bisa mendapatkan doa dari malaikat. Apalagi jika kamu langsung berwakaf Al-Quran ke Jawa Tengah esok Subuh.
Jawa Tengah, sekalipun terletak 1 pulau dengan provinsi Jakarta, namun masih banyak pedalamannya yang kesulitan membeli Al-Quran baru.
Alasannya, harga Al-Quran + ongkos ke kota menjadikan mengganti Al-Qurannya yang telah rusak ke kebutuhan tersier.
Akibatnya, masih banyak dari mereka yang masih terpaksa membaca Al-Quran memakai Al-Qurannya yang telah robek hingga tidak bisa dibaca lagi.
Kamu bisa baca perjalanan kami melihat pedalaman Jawa Tengah di tautan di bawah:
Melalui tautan di atas juga kamu bisa langsung berwakaf Al-Quran setelah Sholat Subuh besok…