Sebagai orang tua, tentu kita ingin yang terbaik bagi anak-anak kita. Kita ingin anak-anak kita tetap ceria dan selalu sehat menjalani hari-harinya.
Namun, sama seperti hujan jatuh ke bumi, adakalanya anak-anak menderita sakit. Dan sama seperti hujan badai, adakalanya juga sakit mereka adalah sakit parah.
Jika itu yang terjadi, segala cara akan orang tua tempuh demi mengangkat penyakitnya. Bahkan, masih banyak orang tua menempuh cara-cara haram seperti memberikan sesaji atau menanyakan solusi kepada ‘orang pintar’.
Teruntuk kita orang tua yang masih takut Allah SWT., selain berobat ke dokter, kita bisa mempercepat kesembuhannya dengan bersedekah.
Sedekah, usaha menyembuhkan anak sakit kata Baginda Rasul
Dari segi bahasa, sedekah berasal dari kata “shidq” yang berarti “membenarkan”. “Apa hubungannya ‘sedekah’ dengan ‘membenarkan’?
Karena, dengan bersedekah‘kita telah membenarkan agama Islam karena telah mengamalkan permintaan Allah dan Rasul-Nya’.
Allah meminta umatnya untuk bersedekah lewat firman-firman-Nya. Misalnya, tercantum di dalam Surat ke 9 pada ayat 103:
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٠٣
“Ambillah sedekah (zakat) dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah [9] ayat 103).
Selain dalil di atas, hadits-hadits Rasul juga sering meminta kita untuk bersedekah. Contohnya hadits yang pernah ditulis Imam Muslim di dalam kitabnya Shahih Muslim:
“Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu dhuha.” (HR Muslim).
Kemudian, dilihat dari segi agama, sedekah dimaknai sebagai ‘segala bentuk pemberian halal yang dikeluarkan oleh seorang muslim‘. Pemberian halal yang dimaksud ialah halal secara cara dan barang yang diberikannya.
Baca ini agar kamu lebih tahu perihal sedekah:
Infaq dan Sedekah Hukumnya Juga Bisa Haram
Jenis-jenis sedekah yang menyembuhkan

Di Indonesia, banyak orang yang memaknai sedekah hanya dengan memberikan uang. Padahal, sedekah memiliki ragam jenis lain di luar itu.
Secara garis besar, ragam jenis sedekah dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yakni golongan sedekah wajib dan golongan yang sunnah.
a. Sedekah wajib
Sedekah wajib itu adalah nafkah dan zakat. Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk kebutuhan keluarganya terhitung sebagai sedekah. Pun setiap zakat yang dikeluarkan juga dihitung sebagai sedekah.
b. Sedekah sunnah
Lantas, pemberian di luar nafkah dan zakat itu lah sedekah sunnah. Pemberiannya bisa berupa apa saja.
Bisa dengan melunasi tunggakan sekolah adek Alfianty/ membangunkan fasilitas air bersih untuk Blitar bagian selatan/ atau bahkan sekedar menegur ramah orang yang kita temui di jalan.
Cara bersedekah yang menyembuhkan
Masih di indonesia, ternyata banyak juga orang yang belum tahu bahwasanya sedekah bisa dijadikan ikhtiar mencari kesembuhan. Dasarnya, seperti yang ditulis di dalam Kitab Shahih Al-Jami’, Rasulullah SAW. pernah bersabda:
“Obatilah orang-orang sakit kalian dengan bersedekah.”
Maksud haditsnya, bersedekah bisa memperbesar kemungkinan penyakitnya diangkat karena sesaat setelah ia bersedekah, di saat itu Allah mencintainya. Allah sangat mencintai hamba-Nya yang membantu orang lain.
Semakin parah kondisi orang yang disedekahkan, insya Allah akan semakin besar peluang anakmu disembuhkan. Misalnya, kamu bersedekah untuk membantu adek Alfianty melunasi tunggakan-tunggakan sekolahnya.

Adek Alfianty ialah siswa berprestasi asal Enrekang, Sulawesi Selatan. Dia tidak hanya ‘jago kandang’. Terbukti, dirinya berhasil memenangkan Lomba Ceramah 3 Dimensi Tana Toraja.
Meski penuh prestasi, sayangnya prestasi-prestasi miliknya tidak bisa menutupi tunggakan-tunggakan sekolahnya. Apalagi, saat ini, dirinya telah menjadi yatim sehingga memperparah kondisi ekonomi keluarganya.
Teman-temannya sering melihat Alfianty jalan kaki sejauh 5 kilometer demi sampai ke sekolah. Kurang lebih, Alfianty bisa menghabiskan waktu selama 2-3 jam berjalan kaki pulang-pergi dari rumah ke sekolah.
Sekarang, mari bantu adek Alfianty melunasi tunggakan sekolahnya sebelum pergantian akhir tahun 2024. Semoga dengan sedekahmu kepada adek Alfianty akan menyembuhkan anak-anakmu.
Sedekahnya ke sini yaa…