• About BWA
  • Partnership
  • Tokoh
  • Wakif
Blog BWA
Advertisement
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
Blog BWA
No Result
View All Result
Home Artikel

Bagaimana Berniat Puasa Ramadhan?

by DigitalBWA
March 4, 2025
in Artikel, Fiqih
0
niat puasa
0
SHARES
255
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Biarpun sekarang sudah Ramadhan ke 1443 kalinya di dalam sejarah manusia, akan tetapi masih banyak kaum muslim yang masih bingung bagaimana caranya berniat puasa Ramadhan.

Mereka bingung apakah cukup berniat sekali di awal Ramadhan atau harus membacanya setiap malam. Selain itu, mereka juga bingung pelafalan/ cara pengucapannya. 

Sebagai yang pernah bingung seperti itu juga, kami naikkan postingan ini untuk menjawab kebingungan di atas. Kami awali penjelasannya dari asal-muasal pelafalan niat berpuasa Ramadhan. 

Yang akan kamu pelajari

Toggle
  • Asal-muasal berniat puasa Ramadhan
    • Menurut Imam al-Nawawi tentang berniat puasa Ramadhan 
    • Penguat pendapat Imam al-Nawawi
  • Berniat puasa Ramadhan 
  • Yang tidak kalah penting dari berniat berpuasa di bulan Ramadhan 

Asal-muasal berniat puasa Ramadhan

Menurut informasi-informasi yang kami dapat, anjuran pelafalan niat ketika beribadah sering disandarkan pada pernyataan Imam al-Syafi’i berikut:  

الصَّلَاةِ لَا تَصِحُّ إلَّا بِالنُّطْقِ

“….shalat itu tidak sah kecuali dengan al-Nuthq.” (Kitab al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3:277) 

“Al-Nuthqu” artinya “berbicara/ mengucapkan”. Akan tetapi sebagian pengikut madzhab Syafi’i memaknai al-Nuthqu dengan “melafalkan niat”. 

Pemaknaan di atas bukanlah pemaknaan yang benar menurut ulama-ulama besar mazhab Syafi’i, yakni Imam al-Nawawi, Imam al-Mawardi, dan Syekh Abu Bakar Syatho. 

Ketiga panutan ulama Syafi’i Indonesia di atas justru menilai keliru jika niat beribadah harus diucapkan. 

Menurut Imam al-Nawawi tentang berniat puasa Ramadhan 

wajibnya di dalam hati. Ia berpendapat demikian karena makna al-Nuthqu yang dimaksud Imam al-Syafi’i itu adalah takbirotul ihrom. 

قَالَ أَصْحَابُنَا غَلِطَ هَذَا الْقَائِلُ وَلَيْسَ مُرَادُ الشَّافِعِيِّ بِالنُّطْقِ فِي الصَّلَاةِ هَذَا بَلْ مُرَادُهُ التَّكْبِيرُ

“Ulama kami yang bermazhab Syafi’i mengatakan, ‘Orang yang memaknai demikian adalah keliru. Yang dimaksud As Syafi’i dengan al-nuthqu ketika shalat bukanlah melafalkan niat, tetapi mengucapkan takbiratul ihram’.” (Kitab al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3:277). 

kitab Imam Nawawi
Iniloh Kitab terjemahan al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab

Lebih jauh perihal niat, ia merincikan di dalam kitabnya yang lain Kitab Raudhah al-Thalibin berikut: 

“Niat dalam semua ibadah yang dinilai adalah hati, dan tidak cukup dengan ucapan lisan sementara hatinya tidak sadar. Dan tidak disyaratkan dilafalkan,…” (1:84). 

“Tidak sah puasa kecuali dengan niat, dan tempatnya adalah hati. Dan tidak disyaratkan harus diucapkan, tanpa ada perselisihan ulama…” (1:268). 

Penguat pendapat Imam al-Nawawi

barusan ialah Imam al-Mawardi melalui kitabnya Kitab al-Hawi al-Kabir;

فَتَأَوَّلَ ذَلِكَ – الزُّبَيْرِيُّ – عَلَى وُجُوبِ النُّطْقِ فِي النِّيَّةِ ، وَهَذَا فَاسِدٌ ، وَإِنَّمَا أَرَادَ وُجُوبَ النُّطْق بِالتَّكْبِيرِ

“Al-Zubairi telah salah menakwil ucapan Imam Syafi’i dengan ‘mewajibkan mengucapkan niat ketika akan shalat’. …, sesungguhnya dimaksud oleh Imam al-Syafi’i adalah wajib mengucapkan takbiratul ihram.” (2:204). 

dan juga Syekh Abu Bakar Syatho di dalam kitabnya Kitab I’anatut Thalibin; 

إن النية في القلب لا باللفظ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليه

“Sesungguhnya niat itu di hati bukan dengan diucapkan. Memaksakan diri untuk mengucapkan niat, termasuk perbuatan yang tidak dibutuhkan.” (1:65). 

Kitab Imam al Mawardi
Kalau ini Kitab al-Hawi al-Kabir dan I’anat al-Tholibin

Berniat puasa Ramadhan 

Untuk puasa wajib, seperti berpuasa Ramadhan/ nazar, seorang muslim wajib berniat sebelum masuk waktu subuh.  Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh 5 imam hadits di bawah: 

من لم يُبَيِّتِ الصيامَ من الليل فلا صيامَ له

“Barangsiapa yang belum berniat puasa di malam hari (sebelum subuh) maka puasanya batal.” (HR. al-Nasa’i dan Abu Dawud) 

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ، فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang belum berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud, Ibnu khuzaimah, dan al-Baihaqi)

Sedangkan untuk puasa sunah, banyak ulama yang tidak mewajibkannya berniat di malam hari. Sebabnya, Nabi SAW. pernah berniat puasa sunnah secara tiba-tiba: 

هَلْ عِنْدَكُمْ غَدَاءٌ؟ وَإِلَّا , فَإِنِّي صَائِمٌ

“Apa kamu punya makanan untuk sarapan (wahai Aisyah)? Jika tidak, saya akan berpuasa.” (HR. al-Nasai, al-Daruquthni, dan Ibnu Khuzaimah)

timun suri
Kenapa ya es timun suri cuma muncul di bulan puasa Romadon?

Kesimpulannya, saat hendak berpuasa Ramadhan, maka kita harus berniat di malam harinya. Niatnya tidak perlu dilafalkan. Cukup dengan berjanji di dalam hati bahwa akan berpuasa Ramadhan esok hari, maka telah cukup sebagai niatnya. 

Yang tidak kalah penting dari berniat berpuasa di bulan Ramadhan 

itu, ialah berzakat fitrah. Jangan sampe ibadah yang tidak kalah wajib ini salah diberikan. 

Agar tidak salah memberi zakat fitrah, ada baiknya memahami dulu 8 Asnaf alias 8 GOLONGAN YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT di bawah: 

Yang Berhak Meminta Zakat Fitrah (8 Asnaf) dan Contohnya  

Memberikan zakat fitrah kepada selain mereka sangat terlarang. Jika memberikannya hanya karena kasihan bisa jadi dosa besar!!

Tags: niat puasapuasa ramadhansyafii
Previous Post

Aisyah Khairunnida: Alhamdulillah Biaya Sekolah 1 Semester Telah Lunas

Next Post

Mualaf, Ferick Hutapea: “Sekarang Menerima Zakat, Nanti jadi Muzaki”

DigitalBWA

Next Post

Mualaf, Ferick Hutapea: “Sekarang Menerima Zakat, Nanti jadi Muzaki”

Please login to join discussion

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kumpulan doa umat Islam

Kumpulan Doa Sehari-hari Dari Al-Quran & Hadits

October 28, 2024
al Quran Jawa Tengah

Wakaf al Quran Untuk Orang Meninggal

May 16, 2025
Kunci kebahagiaan

Bersyukur dan bersabar kunci kebahagiaan menurut Islam

October 28, 2024
jenis-jenis tafsir

Tafsir Al Quran dan Jenis-jenisnya

October 22, 2024

Mendayung untuk Mencari Air Bersih

0

Air Gunungkidul

0

Air Bersih di Tengah Lautan Sampah

0

Al Qur’an Wakaf untuk Orang Sakai

0
Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

August 20, 2025
Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

August 20, 2025
Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

August 20, 2025
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025

Recent News

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

August 20, 2025
Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

August 20, 2025
Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

Islam dan Lingkungan: Menjaga Alam adalah Ibadah

August 20, 2025
Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Modern

August 13, 2025
Blog BWA

Informasi Seputar Wakaf

Follow Us on Social Media

  • Contact Us
  • Syarat dan Ketentuan

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.

No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.