Menjadi Muslim Produktif: Antara Ibadah dan Aktivitas Dunia

Dalam Islam, waktu adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap detik yang berlalu tidak akan kembali, sehingga pemanfaatannya harus tepat dan bernilai.
Al-Qur’an tentang Waktu
وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Rasulullah ﷺ sebagai Teladan
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam manajemen waktu. Beliau membagi hari untuk ibadah, urusan keluarga, berdakwah, dan istirahat dengan seimbang. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, setiap aktivitas diniatkan sebagai ibadah.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)
Menjadi Muslim Produktif
Menjadi muslim produktif berarti menyeimbangkan spiritualitas dengan aktivitas dunia. Ibadah menjadi pondasi yang menguatkan semangat dan fokus dalam bekerja atau berkarya. Aktivitas dunia pun menjadi ibadah jika diniatkan untuk mencari ridha Allah ﷻ.
- Memulai hari dengan shalat Subuh dan dzikir
- Membuat perencanaan harian
- Memprioritaskan tugas sesuai urgensi
- Menghindari pemborosan waktu
- Meluangkan waktu untuk menambah ilmu
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Thabrani)
Dengan menjaga keseimbangan antara ibadah dan aktivitas dunia, seorang muslim tidak hanya sukses di dunia tetapi juga di akhirat.
Sumber
- Islamic Principles for Time Management and Productivity
- Actualization of Productivity and Independence Values in the Hadith of the Prophet (2025)
- Time Management and Job Performance: A Qualitative Analysis from an Islamic Perspective (2020)
- Time Management from an Islamic Perspective: A Qualitative Study
- Studia Islamika – Jurnal Ilmiah Islam Terbuka