Selamat datang lagi temen-temen pembaca fakta-fakta Al-Quran yang lalu. Sekarang, mari kita baca fakta Al-Quran ketiga dan keempatnya.
Yang akan kamu pelajari
ToggleKetika ditanya “kapan Al-Quran diturunkan?”, umumnya kita akan spontan menjawab di malam 17 Ramadhan. Jawaban kita yang seperti itu karena biasanya di tanggal tersebut diperingati sebagai Nuzulul Quran.
“Nuzul” berarti “turun”, sehingga Nuzulul Quran bermakna “malam diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw.”. Sejak malam itu, Muhammad bin Abdullah Al-Quraisy ditinggikan derajatnya dari seorang Quraisy yang terhormat menjadi manusia termulia sejagat.
Namun, ternyata ulama justru meyakini bahwa 17 Ramadhan bukanlah satu-satunya tanggal penurunan Al-Quran.
Para ulama malah yakin tanggal yang bertepatan dengan malam penurunan Al-Quran di antara 10 malam terakhir Ramadhan. Malam itulah yang disebut malam Lailatul Qadar.
Akan tetapi malam tersebut bukanlah Nuzulul Quran karena pada waktu itu Allah swt. menurunkan Al-Quran utuh dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah (langit dunia). Begitulah yang dijelaskan Syekh Ali Ash-Shabuni.
Sedangkan Nuzulul Quran memperingati penurunan Al-Quran kedua kalinya.
Masih dari Syekh Ali Ash-Shabuni, setelah Al-Quran turun ke Baitul Izzah pada malam Lailatul Qadar, baru kemudian Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah berangsur-angsur dimulai dari malam 17 Ramadhan.
Sejak malam itu Rasulullah sangat sering menerima wahyu-wahyu Allah. Mulai dari Surat Al-Alaq (96) ayat 1-5 hingga ayat terakhir Al-Baqarah ayat 281.
Beragam alasan dikemukakan ulama perihal alasan Allah menurunkan Al-Quran berangsur-angsur. Salah tiganya yang masyhur ialah untuk memperteguh hati Nabi (25: 32), mempertegas identitasnya sebagai kalamullah (seluruh isinya bukan karangan manusia) (11: 1), serta memudahkan manusia untuk mengamalkannya (17: 106).
Semuanya, termasuk kamu, pasti sudah sering mendengar akan banyaknya khasiat membaca Al Quran. Saking banyaknya, Imam Nawawi sampai menuliskannya ke dalam satu kitab sendiri yang diberi tajuk Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran.
Dalam karyanya itu, ia menuliskan adab-adab menjadi “Al Quran Berjalan” (penghafal, pengamal, sekaligus pengajar Al Quran). Nah,untuk lebih mengenali kitab ini, di sini kami spill 2 khasiat mengamalkan Al-Quran.