• About BWA
  • Partnership
  • Tokoh
  • Wakif
Blog BWA
Advertisement
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi
No Result
View All Result
Blog BWA
No Result
View All Result
Home Artikel

Qana’ah: Merasa Cukup dengan Pemberian Allah

by Muhammad Daffani
October 18, 2025
in Artikel
0
Ridha: Menerima Takdir dengan Lapang Dada
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Qana’ah: Seni Merasa Cukup yang Menghadirkan Kedamaian Hati dan Kebahagiaan Sejati


Ilustrasi hidup sederhana dan merasa cukup

Di tengah derasnya arus konsumerisme dan materialisme, qana’ah hadir sebagai penawar dahaga spiritual yang menyegarkan. Qana’ah bukanlah sikap pasif atau kemalasan, melainkan kecerdasan hati yang merasa cukup dengan pemberian Allah, sambil tetap aktif berikhtiar mencari rezeki yang halal. Ia adalah seni hidup bahagia dengan apa yang ada, tanpa diperbudak oleh keinginan yang tak pernah habis.

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ

“Agar kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan kepadamu.”

(QS. Al-Hadid: 23)

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Beruntunglah orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya.”

(HR. Muslim no. 1054)

Memahami Hakikat Qana’ah dalam Perspektif Islam

Qana’ah sering disalahpahami sebagai sikap menerima begitu saja tanpa usaha. Padahal, hakikat qana’ah adalah keseimbangan antara usaha maksimal dan penerimaan ikhlas terhadap hasil. Seorang yang qana’ah tetap bekerja keras mencari rezeki, tetapi hatinya tidak bergantung pada hasil duniawi. Ia seperti petani yang menanam dengan sungguh-sungguh, tetapi menerima dengan lapang dada apapun hasil panennya.

Imam Al-Ghazali menggambarkan qana’ah sebagai “harta karun yang tidak pernah habis”. Orang yang qana’ah selalu merasa kaya, meski secara materi mungkin sederhana. Sebaliknya, orang yang tamak selalu merasa miskin, meski telah memiliki segalanya.

Bentuk-Bentuk Qana’ah dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Bersyukur atas nikmat kecil maupun besar: Mengakui bahwa segala sesuatu adalah karunia Allah.
  • Tidak berlebihan dalam mengejar dunia: Menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat.
  • Tidak iri dengan rezeki orang lain: Fokus pada berkat sendiri daripada membandingkan.
  • Hidup sederhana sesuai kemampuan: Tidak memaksakan diri di luar batas.
  • Menerima takdir dengan ikhlas: Ridha dengan ketentuan Allah dalam setiap keadaan.
  • Membelanjakan harta secara proporsional: Tidak boros tetapi juga tidak kikir.


Hidup sederhana penuh syukur

Tingkatan-Tingkatan Qana’ah dalam Tasawuf

Para ulama tasawuf membagi qana’ah ke dalam beberapa tingkatan:

  1. Qana’ah Basithah: Merasa cukup dengan rezeki yang halal meski sedikit.
  2. Qana’ah Muwazzanah: Bersyukur dengan yang ada sambil tetap berusaha memperbaiki keadaan.
  3. Qana’ah Ma’rifiyah: Merasa cukup karena mengenal Allah sebagai pemberi rezeki.
  4. Qana’ah Ruhaniyah: Tingkatan tertinggi dimana hati benar-benar tenang dengan ketentuan Allah.

Manfaat Psikologis Qana’ah bagi Kesehatan Mental

Penelitian kontemporer membuktikan bahwa qana’ah memiliki dampak positif yang signifikan bagi kesehatan mental:

  • Mengurangi kecemasan akan masa depan: Keyakinan bahwa Allah yang menjamin rezeki meredakan kekhawatiran.
  • Meningkatkan kepuasan hidup: Fokus pada syukur而不是 keluhan meningkatkan kebahagiaan.
  • Mencegah depresi dan stres: Penerimaan diri mengurangi konflik batin.
  • Memperbaiki kualitas tidur: Pikiran yang tenang membantu tidur lebih nyenyak.
  • Menguatkan resiliensi: Kemampuan bangkit dari kesulitan menjadi lebih baik.

Kisah Teladan: Qana’ahnya Para Sahabat Nabi

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa suatu ketika ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah ﷺ mengeluhkan kemiskinannya. Kemudian datang sahabat lain mengeluhkan banyaknya dosa. Lalu Rasulullah menyuruh mereka untuk membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali setiap selesai shalat.

Beberapa waktu kemudian, sahabat yang pertama datang kembali dan berkata: “Wahai Rasulullah, dahulu aku mengeluh miskin, sekarang aku merasa kaya.” Sahabat yang kedua pun datang dan berkata: “Dahulu aku mengeluh banyak dosa, sekarang hatiku terasa lapang.” Kisah ini menunjukkan bahwa qana’ah bisa dilatih melalui dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah.

Qana’ah di Era Konsumerisme Modern

Di zaman yang didorong oleh iklan dan media sosial, mempraktikkan qana’ah menjadi tantangan tersendiri:

  1. Melawan arus konsumerisme: Tidak terbawa gaya hidup hedonis dan materialistis.
  2. Berdamai dengan media sosial: Tidak membandingkan hidup dengan tampilan luar orang lain.
  3. Membedakan kebutuhan dan keinginan: Belajar membedakan apa yang benar-benar diperlukan.
  4. Mengembangkan gaya hidup minimalis: Menyederhanakan hidup dari hal-hal yang tidak esensial.
  5. Berinvestasi untuk akhirat: Mengalokasikan harta untuk amal jariyah daripada konsumsi berlebihan.

Cara Melatih Sikap Qana’ah dalam Kehidupan

Qana’ah adalah keterampilan hati yang bisa dilatih dan dikembangkan:

  • Memperbanyak syukur: Menulis tiga hal yang disyukuri setiap hari.
  • Bergaul dengan orang yang qana’ah: Keteladanan mereka akan menginspirasi kita.
  • Merenungkan nikmat Allah: Refleksi harian tentang karunia yang sering terlupakan.
  • Membaca kisah orang yang lebih susah: Mengingat bahwa masih banyak yang lebih membutuhkan.
  • Berpuasa sunnah: Melatih diri merasa cukup dengan sedikit.
  • Memperbanyak sedekah: Mengalirkan rezeki kepada yang membutuhkan.

Kesimpulan: Qana’ah sebagai Kunci Kebahagiaan Sejati

Qana’ah adalah obat penawar bagi kegelisahan hati di zaman yang serba cepat dan kompetitif. Ia mengajarkan kita bahwa kebahagiaan tidak terletak pada banyaknya harta, tetapi pada hati yang selalu merasa cukup. Rasulullah ﷺ bersabda: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Orang yang qana’ah hidupnya selalu tenang, tidurnya nyenyak, dan hatinya damai. Ia tidak tergoda oleh gemerlap dunia, tidak iri dengan keberhasilan orang lain, dan tidak gelisah dengan apa yang belum dimiliki. Inilah kekayaan sejati yang tidak bisa diukur dengan materi, tetapi dirasakan dengan ketenangan batin yang mendalam. Qana’ah menjadikan hidup lebih bermakna, lebih sederhana, dan lebih dekat kepada Allah.

Sumber:
The Influence of Qana’ah (Contentment) and Gratitude towards Future Anxiety in Mahasantri |
Contentment (Qana’ah) and Its Role in Curbing Social and Environmental Problems |
Contentment (Qana’ah) and Mental Health on Fishermen in Pena’ah Village, Indonesia

Previous Post

Adil: Menegakkan Keadilan dalam Kehidupan

Next Post

Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Muhammad Daffani

Next Post
Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kumpulan doa umat Islam

Kumpulan Doa Sehari-hari Dari Al-Quran & Hadits

October 28, 2024
al Quran Jawa Tengah

Wakaf al Quran Untuk Orang Meninggal

May 16, 2025
jenis-jenis tafsir

Tafsir Al Quran dan Jenis-jenisnya

October 22, 2024
Kunci kebahagiaan

Bersyukur dan bersabar kunci kebahagiaan menurut Islam

October 28, 2024

Mendayung untuk Mencari Air Bersih

0

Air Gunungkidul

0

Air Bersih di Tengah Lautan Sampah

0

Al Qur’an Wakaf untuk Orang Sakai

0
Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Menepati Janji: Ciri Keimanan Sejati

October 18, 2025
Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Menjaga Pandangan: Menjaga Kesucian Hati

October 18, 2025
Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

October 18, 2025
Ridha: Menerima Takdir dengan Lapang Dada

Qana’ah: Merasa Cukup dengan Pemberian Allah

October 18, 2025

Recent News

Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Menepati Janji: Ciri Keimanan Sejati

October 18, 2025
Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Menjaga Pandangan: Menjaga Kesucian Hati

October 18, 2025
Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

Taqwa: Kunci Utama Meraih Ridha Allah

October 18, 2025
Ridha: Menerima Takdir dengan Lapang Dada

Qana’ah: Merasa Cukup dengan Pemberian Allah

October 18, 2025
Blog BWA

Informasi Seputar Wakaf

Follow Us on Social Media

  • Contact Us
  • Syarat dan Ketentuan

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.

No Result
View All Result
  • Press Release
  • Al Quran Roadtrip
  • Testimoni
  • Video Gallery
  • Kolaborasi

© 2023 Blog BWA - Informasi Seputar Wakaf Blog BWA.