Adab dan Etika dalam Islam yang Mulai Dilupakan

Adab dalam Islam bukan hanya sekadar aturan sopan santun, tetapi bagian dari iman yang menjadi pondasi kehidupan seorang muslim. Ulama salaf sering mengingatkan bahwa adab lebih utama dari sekadar ilmu, karena ilmu tanpa adab akan membuat seseorang kehilangan keberkahan.
Adab dalam Keluarga dan Masyarakat
Dalam keluarga, adab ditunjukkan dengan menghormati orang tua, menyayangi anak, dan menjaga ucapan. Dalam bertetangga, diwujudkan dengan saling menolong, menghindari gangguan, dan menjaga hak tetangga. Sementara itu, dalam masyarakat, adab terlihat dari sikap jujur, amanah, dan menghormati sesama.
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
Adab Lebih Utama dari Ilmu
Pentingnya adab di atas ilmu juga ditekankan oleh para ulama. Imam Malik berkata kepada muridnya, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.” Hal ini mengingatkan kita bahwa akhlak mulia adalah cermin keberhasilan ilmu.
Menghidupkan Adab di Era Modern
Membiasakan kembali adab dalam kehidupan modern dapat dilakukan dengan memperkuat teladan di rumah, membiasakan ucapan yang baik, menanamkan rasa hormat pada yang lebih tua, dan menahan diri dari perilaku buruk, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Menghidupkan kembali adab berarti menghidupkan akhlak Rasulullah ﷺ dalam kehidupan kita, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis, saling menghargai, dan penuh keberkahan.