Di pagi yang cerah itu, seluruh warga Muslim Muara Taikako baik laki-laki maupun perempuan, tua-muda bahkan anak-anak berkumpul di Masjid At Taqwa Muara Taikako Desa Sikakap Kecamatan Pagai Utara Selatan Kabupaten Mentawai Provinsi Sumatera Barat. Dengan antusias mereka mendengarkan tausiah yang disampaikan Ust Hari Moekti, Rabu (11/5) pagi.
“Kami warga Muslim Muara Taikako sangat menghargai kedatangan Kang Hari dan BWA yang tidak kami duga-duga,” ujar Bapak Nofrizal, Ketua DKM Masjid At Taqwa dalam sambutannya. Karena sudah belasan tahun silam, Nofrizal meminta Kecamatan Cikakap mengirimkan dai-dainya untuk membina Muslim Muara Taikako, tapi tidak kunjung dikabulkan. Namun, Alhamdulillah, pasca tsunami Mentawai Oktober 2010 lalu, relawan salah satu organisasi Islam dari Padang, secara rutin sepekan sekali datang membina warga.
Menurutnya dari 120 kepala keluarga (KK) Muara Taikako yang beragama Islam hanya 23 KK. Itu pun 8 KK di antaranya yang Muslim hanya suaminya. Muslim Muara Taikako selain penduduk asli yang sudah masuk Islam, umum-nya adalah pendatang dari Medan dan Padang, yang bekerja sebagai karyawan dan sangat butuh pengajian agama Islam.
Usai memberikan tausiah, Kang Hari Moekti menyerahkan beberapa boks yang berisi mushaf Al- Qur’an wakaf dari wakif BWA. Mengharukan ketika mendengar Ibu Roslina, ketua majlis taklim setempat mengungkapkan perasaannya.
“Alhamdulillah kami mendapatkan Al-Qur’an. Insya Allah akan kami pelajari. Tetapi jamaah kami ini semuanya masih belajar Iqra, paling tinggi baru sampai Iqra empat,” ujar penduduk asli Mentawai yang sudah masuk Islam sepuluh tahun lalu itu sambil tersipu malu.
Namun dengan antusias, wanita berkerudung ungu dan jilbab biru ini berkata, “Tapi kami ingin tinggi kaji (terus mem-perdalam pemahaman Islam), Kami ingin dukungan dari semua kalangan terutama dari kota besar seperti Jakarta, setidaknya datanglah ke tempat kami setahun dua kali, biar kami tambah semangat mengkaji!”
Mendengar betapa besarnya keinginan warga mengkaji Islam hilanglah rasa letih Tim BWA selama perjalanan 12 jam menaiki kapal ferry dari Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, kemudian berganti sampan bermesin meliuk-liuk di Pulau Pagai Utara.
Kedatangan Tim BWA ke Mentawai merupakan rangkaian dari pendistribusian Al-Qur’an wakaf realisasi dari Program Al-Qur’an Road Trip. Dalam kesempatan tersebut, sekitar 700 Al-Qur’an didistribusikan ke berbagai masjid dan mushala di dusun di Desa Sikakap serta Dusun Pasapuat Desa Saumanganyak Kecamatan Pagai Utara Selatan.[]