Selain sumur Raumahnya Utsman bin Affan ra. yang diwakafkan beliau kepada penduduk Madinah, ketika Madinah dilanda kekeringan. Ternyata wakaf sumur, sumber mata air, dan wakaf untuk pembangunan saluran air banyak dijumpai di tepi-tepi jalan yang biasa menjadi lalu lintas jamaah haji yang datang dari Irak, Syam, Mesir, dan Yaman, serta kafilah yang bepergian menuju India dan Afrika. Salah satu diantaranya adalah wakaf sumur Zubaidah, isteri Khalifah Harun Al-Rasyid.
Zubaidah yang mempunyai nama asli Amatul Azis binti Ja’far permaisuri Khalifah Harun Al Rasyid dari bani Abasiyah. Dia dinikahkan dengan pemuda Harun Al Rasyid pada tahun 165 H. Sebagai permaisuri, Zubaidah yang cerdas ini sangat membantu suaminya. Tak heran jika Khalifah sering menerima nasehat Zubaidah. Setelah Khalifah Harun Al Rasyid wafat, Zubaidah mengobati kedukaan hatinya dengan banyak beribadah pada Allah SWT.
Diantaranya adalah dengan mewakafkan harta pribadinya guna membangun sarana air bersih bagi penduduk Ummul Qura dan para jamaah haji. Proyek kemanusiaan tersebut akhirnya terwujud, mengalirlah air dari Hunain ke Makkah Al Mukarramah membasahi bumi Makkah dan penduduknya. Begitu juga mata air Nu’man yg dialirkan ke Arafah. Suatu projek raksasa yg dibangun secara pribadi untuk kemaslahatan umat manusia tanpa mengharap balasan. Nama Zubaidah kemudian diabadikan dalam proyek saluran air itu sampai sekarang untuk mengenang jasa dan karyanya.
Kisah kehidupan muslim sholeh dan sholehah seperti di atas merupakan inspirasi luar biasa bagi kita. Atas dukungan para wakif semua pada periode Desember 2009 sampai dengan Mei 2010, berhasil dihimpun donasi wakaf untuk sarana air bersih sebanyak Rp. 225.641.000,- dana tersebut telah dan akan dialokasikan untuk pembangunan sumur di Pontang, Serang, TPA Bantar Gebang (berikut MCK) dan desa Kerta Basuki, Majalengka Jawa Barat. Sementara masih menunggu daerah-daerah lain seperti didaerah Klaten, Magelang, Sumenep Madura dan Kec. Ile Ape, Nusa Tenggara Timur.
Ayo alirkan wakaf Anda, wujudkan bahagia bagi mereka. [bwa]