Pariaman merupakan salah satu daerah yang terkena gempa Sumatera Barat Oktober 2009 lalu. Sampai saat ini, penduduknya masih membutuhkan bantuan dari saudara-saudaranya. Apalagi, ada upaya pendangkalan akidah mereka oleh pihak di luar Islam seiring masuknya bantuan ke daerah itu, baik dari dalam maupun luar negeri. Di Desa Kampung Nagari misalnya, menurut آ pengakuan beberapa warga yang tinggal di dekat Sungai Garingging, mereka dengan sengaja diberikan sejumlah uang dan stiker bergambar Yesus dan kalimat ajakan kembali kepada Kristus, bahkan diselingi pembagian kitab Injil bagi warga masyarakat yang sudah beragama Islam. Selain itu, masyarakat juga mulai resah dengan ulah para relawan asing yang dengan sengaja mandi bersama di sungai tersebut (maaf) tanpa busana. Padahal, sebelumnya sungai itu biasa digunakan oleh para ibu dan wanita untuk mencuci pakaian mereka.
Itulah sedikit cerita yang diperoleh Tim Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) dan partner lapangnya saat melakukan perjalanan ke Pariaman, guna menyalurkan amanah wakaf dari para wakif. Total amanah wakaf yang disalurkan adalah sebanyak 1000 buah Al Qur’an, 500 buah sajadah, dan 500 buah kerudung yang diberikan kepada masyarakat di beberapa daerah di Pariaman. Mereka yang menerima adalah korban gempa yang menimpa wilayah tersebut. Ibu-ibu yang mendapat kerudung, sebagian dari mereka ada yang langsung mengenakannya dan menunjukkan ekspresi suka cita. “Terima kasih sekali. Kami senang ada saudara jauh dari Jakarta yang masih mempedulikan kami di sini,” ujar Ibu Usmah, salah seorang warga korban gempa, sambil menceritakan kisah awal kejadian gempa di daerahnya. [bwa]