Pengamen dan anak-anak jalanan mengkaji Al Qur’an? Luar biasa. Itulah yang bisa disaksikan pada hari Ahad (21/8) di Terminal Lama Grogol, Slipi, Jakarta Barat.
Adalah Komunitas Persaudaraan dan Seni Kreasi Grogol, yang memayungi puluhan pengamen dan anak jalanan, menerima al Qur’an wakaf dari Badan Wakaf Al Qur’an (BWA). Kepada tim BWA, koordinator komunitas tersebut, Supriyanto atau yang akrab dipanggil Anto Zidat, telah lama memikirkan kebutuhan al Qur’an untuk kawan-kawannya.
Anto bercerita bahwa selain rawan dari kejahatan narkoba dan pelecehan seksual, kalangan pengamen dan anak jalanan juga rawan mengalami pendangkalan akidah. Misalnya ada komunitas pengamen yang digalang seorang budayawan nasional yang kerap mengajarkan lagu-lagu kerohanian nasrani kepada pengamen yang jelas-jelas Muslim.
Beruntung Anto sempat bertemu salah seorang kru BWA. Akan tetapi karena kehilangan kontak, rencana itupun mandek dalam jangka waktu cukup lama. Mereka akhirnya bisa juga melakukan kontak langsung dengan BWA. Tidak butuh waktu lama setelah pengajuan bantuan wakaf al Qur’an, program distribusi al Qur’an pun digelar.
Mengambil tempat di Terminal Grogol Lama, Slipi, Jakarta, pada hari Ahad (21/8), serah terima al-Quran dilakukan. Diwakili Ustadz Hamzah Winsyah, Badan Wakaf Al Qur’an menyerahkan 100 al-Quran untuk Komunitas Persaudaraan dan Seni Kreasi Grogol yang diwakili oleh Anto. Serah terima juga dihadiri 30-an anggota komunitas tersebut, yang menurut Anto adalah mereka yang masih aktif.
Insya Allah, al Qur’an yang telah diwakafkan itu akan bermanfaat sebagai penguat keimanan bagi mereka, dan mengalirkan pahala yang tiada putus kepada para wakif. Kepada Anda yang ingin berpartisipasi dalam program wakaf Al Qur’an untuk daerah rawan akidah dan pendidikan hingga pelosok Nusantara, silahkan klik www.wakafquran.org