Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan primer umat manusia. Listrik sangat berperan penting dalam kehidupan, hampir semua aktivitas sehari-hari menggunakan listrik sebagai contoh: menonton televisi, bermain komputer, menyalakan lampu untuk menerangi ruangan, dan belajar. Listrik sangat menunjang peningkatan taraf hidup manusia. Jadi, bila bangsa ini mampu menyediakan listrik bagi rakyatnya, maka taraf hidup masyarakat dapat lebih baik lagi.
Menurut data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2009, di Indonesia masih ada sekitar 7.500 desa yang belum dimasuki atau dialiri aliran listrik. Sedangkan menurut Tri Mumpuni masih sekitar 30.000 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Banyak desa yang belum teraliri listrik tersebut berlokasi di daerah sekitar sungai, padahal sungai merupakan salah satu potensi untuk menghasilkan energi listrik. Kita dapat mengubah energi aliran arus sungai itu menjadi energi listrik dengan cara menggerakan generator melalui arus air sungai tersebut dan kemudian dari generator tersebut akan dihasilkan yang dinamakan arus listrik. Arus listrik yang dihasilkan ini dapat kita salurkan ke rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar pembangkit tersebut. Karakteristik sungai di Indonesia ini adalah sungai yang landai dan arus sungai nya juga tidak begitu deras, maka sangat memungkinkan untuk membuat pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro.
Mengapa pembangkit listrik ini dinamakan berskala pikohidro? Karena pembangkit listrik ini hanya dapat menghasilkan sekitar 500 – 2.000 watt per unit pembangkit. Walaupun besar energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik ini memang tidak begitu besar. namun dengan adanya listrik maka akan sangat membantu masyarakat kita dalam aktivitasnya terutama di malam hari seperti belajar bagi anak-anak pelajar, dan di siang hari dapat digunakan menggerakan peralatan produktif seperti mesin parut kelapa atau industri kecil rakyat.
Pembangkit listrik tenaga air Pikohidro adalah solusi murah dan mudah penyediaan listrik bagi masyarakat pedesaan yang belum menikmati aliran listrik. Beberapa kalangan sudah membuktikan manfaat teknologi pikohidro bagi masyarakat pedesaan, seperti proyek angkatan Elektro 2005 Institut Teknologi Bandung, yang bernama PALAPA, membangun pembangkit pikohidro di daerah Garut. Kita mengenal juga IBEKA pimpinan ibu Tri Mumpuni, beliau bahkan sudah membangun pembangkit listrik tenaga air dalam skala lebih besar Mikrohidro di 60 lokasi dan Badan Wakaf Al Qur’an dengan programnya Tebar Cahaya Indonesia Terang berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik tenaga air Pikohidro dan Mikrohidro (insya Allah) di desa-desa hingga pelosok nusantara.
Prinsip Kerja Pikohidro
Dari Ilustrasi di atas, dapat kita lihat bagaimana pendistribusian listrik dari pembangkit yang ada di sekitar sungai sampai ke rumah-rumah penduduk. Dapat kita lihat pula pembuatan dan pendistribusian dari sistem pembangkit pikohidro ini tidak terlalu rumit.
Apabila kebutuhan listrik dapat dipenuhi oleh banyak masyarakat, maka banyak keuntungan yang dapat diperoleh mereka. Pastinya perekonomian daerah akan terpengaruh. Akan ada peningkatan dari segi ekonomi, karena mereka mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu barang atau jasa. Mereka juga dapat melakukan banyak aktivitas yang lebih lama lagi pada saat malam hari karena adanya penerangan dari lampu listrik dari pembangkit pikohidro ini. Anak-anak juga dapat belajar lebih nyaman pada saat malam hari. Mereka tidak lagi menggunakan lampu minyak atau lampu teplok yang remang-remang, yang justru akan membuat sakit mata bila terlalu lama membaca.
Ayo berpartisipasi menerangi desa-desa di pelosok nusantara dengan wakaf Anda.