Perayaan Siswa SMA Setelah Ujian Nasional
Sorak sorai siswa-siswi tingkat akhir SMA bergemuruh mengiringi konvoi yang dilakukan di sepanjang jalan. Wajah yang berseri menghiasi riuh tawa yang menggelegar di dalam suasana yang meriah. Corat-coret spidol dan pilox penuh warna pun menjadi suatu ornamen tersendiri yang terhias di seragam SMA mereka. Tidak berhenti heboh sampai di situ, rok seragam yang panjang pun sengaja dirobek sampai sepaha agar mengesankan penampilan bak model yang tengah melakukan peragaan busana.
Ini adalah sekilas gambaran perayaan yang dilakukan oleh anak-anak kelas 3 SMA ketika merampungkan hari terakhir ujian nasional. Celah-celah ironi pun bertebaran di sisi murid-murid yang melakukan selebrasi atas sesuatu yang belum pasti, yaitu status kelulusan mereka sendiri. Ironi ini semakin mengeruh taktala di luar sana masih banyak anak-anak putus sekolah yang bahkan tidak dapat merasakan seragam yang oleh siswa-siswi konvoi tersebut dicorat-coret.
2,5 juta anak Indonesia tidak mendapatkan pendidikan lanjutan
Ya, sadar atau tidak tingkat putus sekolah di Indonesia masih sangat tinggi. Pada tahun 2015 saja menurut data dari UNICEF, setidaknya ada 2,5 juta anak Indonesia yang tidak dapat merasakan pendidikan lanjutan, tepatnya 600 ribu anak usia SD dan 1,9 juta anak usia SMP. Mau seperti apa nantinya bangsa ini jika bekal pendidikan yang menjadi pupuk bagi benih generasi masa depan negeri ini tidak terpenuhi?
Di sinilah peran kita sebagai insan yang dititipi harta yang berlebih oleh Allah SWT. untuk mendistribusikannya kembali kepada anak-anak yang membutuhkan. Melalui program Indonesia Belajar yang digalang oleh BWA sebagai lembaga wakaf, kita bisa menyalurkan bantuan untuk melegakan dahaga pendidikan di antara para anak Indonesia. Bukan hanya sebatas ijazah pendidikan yang dicari, tapi juga ilmu yang dikenyam guna menyambung asa untuk mencapai cita-cita mereka.
Hal ini pun bisa menjadi sebuah ketukan bagi para siswa-siswi yang telah menuntaskan pendidikannya untuk mendonasikan (mewakafkan) seragam mereka yang sudah tidak terpakai kepada saudara-saudaranya yang membutuhkan. Tentu seragam tersebut akan lebih bernilai dan dapat menjadi syafa’at bagi mereka daripada disia-siakan begitu saja. Untuk itu marilah kita ulurkan tangan untuk menjangkau mereka yang sangat membutuhkan asupan pendidikan, karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini berada.
Penulis: Idham Hanafiah – Strategic Planner Syafa’at Marcomm