Beberapa waktu lalu, Tim BWA kembali melakukan survey lokasi bagi pembangunan sarana air bersih. Kali ini ke Kabupaten Sumenep, tepatnya ke Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk. Secara umum, Kecamatan Dasuk mempuanyai luas total wilayah 64,499316 KM2 atau sekitar 5,36 % dari luas Kabupaten Sumenep.
Desa Mantajun merupakan satu dari 15 desa yang ada di Kecamatan Dasuk. 15 desa itu adalah Dasuk Laok, Nyapar, Dasuk Timur, Dasuk Barat, Kerta Timur, Kerta Barat, Semaan, Slopeng, Batubellah Barat, Batubellah Timur, Bates, Kecer, Jelbudan, Beringin dan Mantajun itu sendiri.
Di Desa Mantajun, kondisi keberagamaannya terbilang masih cukup dinamis. Sarana ibadah seperti masjid dan surau atau musholla masih dapat ditemui di daerah ini. Aktivitas para santri yang belajar di pondok pesantren pun ada, diantaranya seperti yang terlihat di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nuur pimpinan KH. Muhammad Haniev.
Namun, kondisi tanahnya yang berbatu kapur, menyebabkan sulitnya mendapatkan air resapan tanah di sana. Bila musim kemarau melanda, debit air berkurang. Sementara bila musim hujan, air di masing-masing sumur warga, seringkali bercampur dengan air resapan sawah yang banyak mengandung pestisida dan peptisida. Karenanya, air sumur warga menjadi tidak layak konsumsi. Warga yang terpaksa menggunakan air sumur tercemar tersebut, tidak jarang merasakan gatal-gatal di sekujur tubuhnya.
Setelah survey, BWA bersama mitra lapang lokalnya yaitu Ponpes An Nuur berencana membangun sumur bor dan sarana air bersih di daerah Kec. Dasuk ini. Sumur wakaf selanjutnya akan dikelola oleh Ponpes An Nuur selaku nadzir wakaf.
“Insya Allah bisa mencukupi kebutuhan air bersih 300 warga tiap harinya,” kata Abu Aliy, Manajer Program BWA.
Menanggapi rencana ini, Pimpinan Ponpes An Nuur, KH. Muhammad Haniev mengatakan, pihaknya bersyukur bila ada rencana pembangunan sumur wakaf di daerahnya. Ia berharap, semoga rencana tersebut dapat direalisasikan secepatnya dan mendapat dukungan dari kaum Muslimin yang mampu membantu.
“Alhamdulillah, kebutuhan yang kami sampaikan lewat surat pembaca di salah satu tabloid Islam, dijawab BWA dengan sumur wakaf untuk keperluan para santri,” ungkapnya.[bwa]