Bersedekah adalah tindakan mulia yang telah diajarkan oleh agama-agama besar di dunia. Namun, sekadar memberikan tanpa keikhlasan hati, tidak akan memberikan manfaat sejati. Bersedekah haruslah dilakukan dengan hati, sungguh-sungguh dan tulus ikhlas. Kita bersedekah sesuai dengan keikhlasan yang mengalir dari hati kita, bukan semata-mata karena kewajiban atau paksaan.
Ketika kita bersedekah dengan tulus ikhlas, bukan hanya orang yang menerima sedekah yang diuntungkan, tetapi juga kita, si pemberi. Kebahagiaan yang dirasakan ketika kita memberi dengan ikhlas tidak dapat digantikan oleh apapun di dunia ini.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.” (HR. Muslim).
Dalam hadis ini, Rasulullah mengajarkan pentingnya memberi kepada yang membutuhkan. Namun, keberkahan sedekah hanya akan dirasakan ketika dilakukan dengan hati yang ikhlas.
Bersedekah Sesuai dengan Kemampuan
Penting bagi kita, eksekutif muda yang sibuk, untuk menyadari bahwa bersedekah tidak hanya terbatas pada materi. Kita bisa bersedekah dengan waktu, ilmu, atau keahlian yang kita miliki. Bersedekah sesuai dengan kemampuan adalah konsep yang diajarkan dalam agama Islam. Allah berfirman: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (al-Baqarah (2) ayat 286).
Ini mengajarkan kita untuk memberi sebatas kemampuan kita, tanpa merasa terbebani atau terpaksa.
Infak dan Sedekah akan Terhindar dari Sifat Riya
Salah satu risiko bersedekah adalah sifat riya, yaitu memperlihatkan amal kebaikan kepada orang lain semata-mata untuk mendapatkan pujian atau pengakuan. Infak dan sedekah yang dilakukan dengan ikhlas dan hati yang bersih akan terhindar dari sifat riya ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga golongan manusia akan memperoleh dua kali pahala. (Yaitu) Orang-orang yang membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, yang (setiap hari) ketika shalat merenungkan ayat-ayat Allah. Mereka berkata, ‘Kami tidak akan beranjak dari sini hingga Allah memberi balasan kepada orang-orang yang mendapat pahala dan orang-orang yang mendapat siksa.’ Orang yang memberi sedekah, tetapi dia menyembunyikan (sedekahnya), sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Dan seorang lelaki yang berhubungan seks dengan seorang wanita (istri) lalu dia berkata dengan penuh rahasia, ‘Aku khawatir kepada Allah, aku khawatir kepada Allah.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa Eksekutif Muda Harus Bersedekah dengan Hati?
Sebagai eksekutif muda kita memiliki keberuntungan yang besar. Namun, kekayaan dan kesuksesan sejati terletak bukan pada seberapa banyak harta yang kita kumpulkan, tetapi seberapa banyak kebaikan yang telah kita sebarkan.
Bersedekah dengan hati membawa kebahagiaan yang mendalam dan memberi makna pada hidup kita. Selain itu, ini adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa keberkahan terus mengalir dalam hidup kita dan bisnis kita.
Kita bisa memulai bersedekah untuk adek Hafizh (2) yang menderita kelainan jantung

Akibat kelainan jantungnya, jantung Haifzh tidak dapat memisahkan darah bersih dengan darah kotor sehingga darah yang mengalir di dalam dirinya merupakan darah campuran antara darah bersih dengan darah kotor.
Dampaknya tumbuh-kembang Hafizh (2) tergolong sangat lambat dan di sisi lain dirinya menjadi sangat mudah lelah jika dibandingkan anak-anak seusianya.
Adek Hafizh membutuhkan sedekah sejumlah 82,5 juta agar jantung Hafizh dapat dioperasi sesegera mungkin. Yuk bantu adek Hafizh segera sembuh dengan mengklik tautan berikut:
Dengan bersedekah dengan hati, kita bukan hanya membantu orang lain tetapi juga membangun dunia yang lebih baik.